Sabtu, 04 Desember 2010

K A C A U

Gosh, beberapa hari ini saya benar-benar sangat kacau. Kacau dan membikin kacau. Barang-barangku mulai hilang dan rusak. Barang-barang yang saya pinjam mulai rusak. Tugas-tugas dengan enggan saya selesaikan padahal butuh tanggung jawab dan pengerjaan yang cepat dan tepat.

Awalnya, kamera digital Nikon yang Mami Papi belikan sebelum saya ke Amerika, seketika pecah display-nya. Nda bisa dibilang kesalahan ku sepenuhnya karena yang teledor itu Ayu, adikku yang beda umur kami cuma setahun dan patatoai sekali. Tapi kan tetap saja, yang disalahkan dan bersalah itu tetap SAYA.

Oh ia, Nikon D60 nya Tya juga sampai sekarang tidak bisa lagi digunakan: itu karena salah SAYA juga. Shutter nya bermasalah dan saat saya dan Tya pergi ke tukang perbaiki kamera di Jalan Irian, kami dimintai biaya perbaikan sebesar 1,2 juta. Tya menolak- saya tidak tahu kenapa dia menolak. Padahal saya bersedia membayar biayanya dengan gaji 3 bulanku--walaupun sangat berat dan pedih--tapi ini kan tanggung jawabku.

Tas FILA punya Lulu, adikku yang SMP dan ambil kelas akselerasi di situ, saya pinjam. Karena tas nya punya tempat buat laptop sedangkan ransel Reebok pink punyaku tidak ada. Jadi kami bertukar ransel. Sekarang, ransel FILA nya talinya sudah mau putus sedangkan ranselku baik-baik saja.

Jam 'MONOL' putih punya Warni, hadiah dari pacarnya, saya pinjam dan pakai ke kampus. Tak sengaja jatuh. Layarnya pecah dan jamnya juga mati.

Sebagai pengganti jam tangan, saya lalu memakai jam nya Mami. Cantik sekali. Saya pakai saat Nurani ke Pinrang dan tiba-tiba juga mati. Mungkin batere nya. Tapi tetap saja kan, mati.

Sekarang saya pakai jam tangan pink punya Meli, adikku yang masih SD kelas 6. Dia punya dua jam tangan; yang satu 'Hello Kitty'.

Seminggu setelah Nurani, pas saya mau cek nomor rekening yang tertera di Kartu Mahasiswa yang selalu saya taruh di dompet, tebak? Saya tidak menemukannya dimanapun di bagian dalam dompetku. KTM! Dan saya sudah membayangkan ribetnya birokrasi yang harus saya hadapi dan jalani untuk membuat KTM baru--itupun kalau bisa. Kenapa coba harus KTM ku yang hilang? Kenapa bukan saja Kartu Ultra Disc yang sudah lama saya ndak pakai? Suck. Suck. Suck!

Lalu tadi malam, sepulangnya dari Ramsis--acara bakar-bakar ikan dan silaturahmi bersama dosen dan senior, saat mau membalas smsnya Isti mengenai uang kembalian yang saya pegang--si Samsung Corby kuning ku tiba-tiba mati. total. saya coba nyalakan beberapa kali, tidak bisa. Baru tadi pagi saya coba nyalakan lagi, tetap tidak mau hidup. Sekarang, si Corby sudah ada dalam laci lemari, batere, SIM card dan body nya saya pisahkan, saya harap besok sudah bisa hidup lagi. Saya tidak habis pikir kalau ternyata dia...mati juga.

Rasanya saya benar-benar kacau sekarang. Tidak tahu mau bagaimana.


Love,
Sunshine

0 komentar:

Posting Komentar