Setelah selesai solat saya berpikir mau sms Brainwave supaya dia pakai kaos "Brainwave" yang saya kasih ke dia as a birthday present Oktober lalu. Mengingat kaos itu berwarna putih dengan tulisan warna biru.
Tapi entahlah, waktu itu yaa, saya cuma memikirkannya. Sambil mengira-ngira mungkin kalau saya memikirkannya, pesan dalam pikiranku itu bisa- somehow- sampai ke dia.
Semacam telepati lah. or whatever you may call it.
Setelah itu, saya sama Nita pun kembali ke Woodsy.
Dan saya pun lupa tentang "mau sms Brainwave perihal kaos itu".
Setelah Magrib, Brainwave datang. Dia pake jaket parasutnya yang kebesaran sama celana pendek dan sendal jepit. Waktu itu saya sedang makan sama Nita, Isti dan Dini, jadi saya cuma bisa menyapa dia ala kadarnya.
Selama acara, kami hampir tidak pernah lagi ketemu badan. Dia gaul sama para lelaki di luar, saya gaul sama para perempuan di dalam.
Semuanya berjalan biasa saja sampai saya melintas melewati dia dan para lelaki yang mengobrol asik di luar. Dan ternyata, Brainwave benar-benar memakai kaos 'Brainwave'nya. Dia memakai kaos itu dibalik jaket yang dipakainya datang tadi.
Saya pun yang berniat mau naik ke lantai 2, tiba-tiba berhenti sebentar untuk benar-benar sadar. Dua menit kemudian, senyumku pun terbit.
You may call it sweet coincidence or affinity or mind contact.
Dan mungkin itu hanya hal kecil dan sepele.
Tapi bagi saya hal itu jelas tidak bisa terlupa.
wujud kaos 'Brainwave'. design by Pyonk |
I heart you, Brainwave. :)
Cheers,
Sunshine
0 komentar:
Posting Komentar