Ini dia mungkin waktunya (lagi) untuk me-review banyak-banyak film. Karena libur akhir semester dan bertepatan dengan Tahun Baru. I have no place to go for holiday but stuck in home and watching DVD.
Jadi postingan kali ini saya mau menulis tentang dua film Jepang yang saya tonton.
Judulnya Battle Royale dan Waiting In The Dark.
Battle Royale
Film ini menceritakan tentang 40 murid SMU di Jepang yang dipaksa mengikuti permainan tiap tahun bernama Battle Royale. Permainan ini bukan permainan biasa. Sama sekali bukan. Jadi, tanpa ada peringatan, informasi dan pemberitahuan apapun, tiba-tiba 40 murid terpilih akan dipaksa mengikuti permainan "bunuh-bunuhan" di sebuah pulau terpencil selama 3 hari. Mereka semua diberi senjata masing-masing yang berbeda-beda, peta, senter, sekerat roti dan sebotol air minum dalam tas. Selanjutnya, dengan "bekal" itu, mereka harus bisa mempertahankan hidup mereka dalam pulau itu. Hanya satu orang yang harus tersisa-selamat. Caranya, ya mereka harus saling bunuh. Mereka tidak punya pilihan lain. Kalau menolak, artinya mati.
Kalau menurut saya, this movie is really absolutely crazy, scary and terrifing! Kalau mau lihat adegan berdarah-darah dan pembunuhan tanpa ampun, ya ini filmnya. Kapak yang melayang trus kena kepala, dentum-dentuman pistol yang ditembakkan berkali-kali, karakter manusia yang kejamnya layaknya binatang dan darah dimana-mana.
Kala nonton film ini, saya jadi sadar bahwa mempertahankan hidup itu sulit. Kita harus berjuang dengan sekuat-kuatnya untuk bisa tetap hidup di dunia yang kejam ini. Kita juga bisa sadar bahwa kita tidak bisa dengan begitu mudah percaya pada orang lain yang kita tidak kenal dengan baik.
Film kedua judulnya Waiting in The Dark (Kurai Tokoro de Machiawase). Berdasarkan novel karya Otsuichi dan disutradarai oleh Tengan Daisuki. Film ini menceritakan tentang seorang gadis buta bernama Michiru yang ditinggal pergi oleh ibu dan ayahnya. Rutinitasnya setiap pagi mulai dirasakannya aneh saat tanpa diketahuinya, seorang pemuda Cina, tersangka pembunuhan di rel kereta dekat rumah Michiru, mengendap-endap masuk dan tinggal di rumah gadis itu selama beberapa hari untuk menghindari kejaran polisi dan mengawasi rel kereta dari jendela rumah Michiru.
Awalnya saya penasaran akan judulnya mengira film ini film horror. Namun setelah menonton kira-kira setengah jam, ternyata tidak ada horrornya sama sekali. Malahan yah, pretty romantic. Film ini kurang dialog. Adegan rutinitas Michiru membuat agak bosan. Tapi karena alur nya, scene yang sengaja dibuat acak membuat penonton penasaran hingga akhir film. I impress with Tanaka Rena yang berperan sebagai gadis buta dan Bo-Lin Chen sebagai sosok pemuda pendiam yang tidak punya teman. Dialog yang stuck in my head saat adegan terakhir, pas Bo-Lin Chen bilang ke Michiru. "Bukan rumah untuk tinggal yang saya butuhkan. Tapi seseorang yang membutuhkan saya untuk tinggal..."
Sabtu, 27 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
film pertama ngedonlodnya dimana yah...???
BalasHapusaduh, kmarin nonton dri DVD nya. :) coba googling sj.
BalasHapus