Minggu, 22 Juni 2008

My Father



Liburan kali ini, saya menghabiskan waktu di rumah dengan menonton banyak film dan membaca buku. Kemarin ketika Tya membawa koleksi DVD film koreanya, saya meminjam dua. Salah satunya film ini, judulnya My Father.

Tapi ternyata di rumah belum punya DVD player (fakta yang membuat miris) jadi saya terpaksa numpang nonton di rumahnya Emma chan, sekalian bernostalgia dan curhat-curhatan.

Kembali ke film. Pengetahuan tentang film korea saya kurang. Saya hanya tahu film korea yang diputar di tv saja, such as : Princess Hours, Full House, Jang Geum, My Girl pokoknya yang diputar di televisi! Dan dari film yang sudah diputar di Indosiar itu yang paling saya suka film yang judulnya Lovers in Paris. Maka dari itu melihat film ini bagi saya masih terasa asing. Apalagi pemainnya!

My Father.
Film ini diangkat dari kisah nyata yang sempat menggemparkan Korea Selatan. Bercerita tentang James Parker (Daniel Henney) yang berangkat ke Korea untuk mencari his birth father. Dia salah satu dari sekian anak yang diadopsi oleh keluarga Amerika Serikat. Jadi pas sudah dewasa keinginan untuk mencari tahu siapa orangtua kandungnya membayanginya terus. Dengan bermodalkan sebagai tentara yang ditugaskan disana, James akhirnya berusaha mencari ayahnya. Pertama dia masuk di sebuah acara TV Korea, semacam acara mencari orang begitu. Nah beberapa hari kemudian, James kemudian dapat kabar kalau seorang Pastur mengenal ayahnya dan hari itu juga dia akan mempertemukannya dengan ayahnya.
Tanpa disangka James, ayahnya ternyata adalah seorang penjahat. Ayahnya malah sudah dijatuhi hukuman mati berkenaan dengan kasus pembunuhan. James mulanya terkejut dan tidak dapat menerimanya. Dia pun berusaha mengadakan petisi di jalanan dalam rangka mencari dukungan untuk menolak hukuman mati yang menurutnya tidak sesuai dengan hak asasi manusia.
Film ini mengharuskan kita untuk mengikuti ceritanya hingga selesai. Misteri film ini akan diketahui saat film berakhir. Benar-benar akan ketahuan cerita sebenarnya kalau film ini sudah habis. Well, bagi yang suka sedih apalagi menangis saat nonton film, asal tau saja, film ini jenis film yang akan membuatmu menangis kayak anak kecil. Apalagi pas adegan terakhirnya, saat James mengatakan pada ayahnya (yang ternyata melalui tes DNA, ketahuan dia bukanlah ayah kandung sesungguhnya), “Abuchi… saranghamida!”.
Inti cerita dan pesan dari film ini, "Bisa jadi bukan darah yang menjadikanmu dengan seseorang itu keluarga. Pertalian darah bukan segalanya kalau kita memang sudah punya kasih sayang kepada seseorang- maka itulah keluargamu". Seperti tagline film ini. No matter what, but you're still my father.

0 komentar:

Posting Komentar