Saya ingat melihatmu dari balik pintu mushola. Kau baru selesai solat Dhuhur dan saya baru saja akan memulainya. Kau tidak melihatku tentu saja, kau dan aku dihalangi pintu berkaca buram. Hanya aku yang meihatmu. Kau tidak bisa. Kenyataan itu membuatku berpikir mungkin memang hanya aku yang memperhatikan dan mencintaimu, sedangkan kau tidak.
Apa yang lebih perih dibanding cinta tak berbalas?
Senin, 26 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar