Senin, 12 September 2011
Posted by Riana DR
with No comments
Dear Habib yang super ongol tapi baik hati,
Ini semacam surat elektronik karna ditulis pake laptop dan tuts keyboard, bukan kertas dan pulpen seperti surat lain. Tapi dikirim dengan pos biasa bukan email, terlampir dengan DVD berisi dokumentasi foto dan video kita pas di Tucson, Arizona, setahun yang lalu. As you wish, Sir. :)
Banyak sekaaaali, Bib, kenangan kita di Tucson. Foto dan video ini buktinya. Berbagai gaya, pose dan ekspresi sama teman-teman IELSP lain. Sekarang semua itu sudah seperti mimpi yang berkabut dalam kepalaku, tidak seterang foto-foto ini.
Ingat pas kita semua ke Grand Canyon? Kita baru seminggu di US dan saya masih belum begitu sehat setelah membawa sakit dari Indonesia. Saya ngotot dan bertekad untuk hiking keliling Grand Canyon. Firman melarang tapi kamu, Bib, kamu yang dorong saya dengan kata-kata, "Bisa, Dek. Bisa." Trus saya jawab,"Kalau saya pingsan di tengah jalan, seret saya saja, Bib". Dan ternyata saya mampu menurun dan mendaki Grand Canyon!! Walaupun kamu dengan susah payah menarik tanganku. Masih ingat tidak, Bib? Pasti kamu sudah lupa.
Dan petualangan sepeda kita! Makan pizza kita! Tersesat dan ended up with taking pictures when we were in Bisbee. Di pesawat pun, saat perjalanan pulang ke Indonesia, kita duduk sebelahan! Kenapa dulu nampaknya kita selalu berdua? Kemana mana selalu berdua? Ya pastilah mengundang cemburu buat pacarmu, Sad Pitz.
Pas di Tucson saya merasa jadi yang paling dimanja sedunia. Tidak kamu, tidak Yudi. Kalau saya belum makan dan Hera sedang tidak masak apa-apa, saya tinggal turun ke kamarmu, (kamu dan Yudi kamar nomor berapa lagi, Bib?), tinggal bilang, "Yuuud, lapar". Dan Yudi dengan lihai ala Chef Master akan mengarungi dapur untuk membuat wajahku tersenyum lagi dengan masakannya. Dan kamu, Bib? Cuma bisa temani saya makan. Yudi juga lah nanti yang akan mencuci piring.
I missed all of the things there, Bib. Rasanya seperduabelas hatiku ketinggalan di Tucson, Sahara Apartment. Semoga nanti, rejeki, nasib dan kesempatan bisa mempertemukan kita semua lagi di suatu tempat bersama-sama. Amin, ya Allah.
Sincerely,
Ri. :)
Posted in friends
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar