Clare Abshire mengira tanpa Henry De Tamble, dia akan mati. Berakhir.
Nyatanya tidak.
Nyatanya, Clare terkubur dalam kehilangan yang begitu dalam atas kepergian Henry yang tak kunjung kembali, kemudian rasa kehilangan itu akan terasa seperti mimpi baginya sepuluh tahun kemudian.
Setiap kali Henry pergi tanpa peringatan, Clare selalu membesarkan hatinya bahwa Henry akan kembali padanya dalam satu atau dua minggu kemudian. Jika tidak, Clare akan kembali meyakinkan diri bahwa kekasihnya akan kembali dalam satu dua bulan mendatang. Begitu seterusnya. Hingga Henry akhirnya benar-benar kembali.
Namun sepertinya, kali ini Henry tak akan kembali lagi.
Maka dalam sepuluh tahun kemudian,
Clare mulai meneguhkan hati. Meyakinkan diri bahwa Henry tak sepenuhnya pergi darinya. Henry De Tamble akan terus menjadi bagian dari dirinya, dari masa lalunya, kenangan hidupnya.
Dia pasti akan mengingat Henry di setiap hujan turun. Di setiap saat La Vie en Rose mengalun dari pengeras suara apapun di dunia ini. Di setiap saat dia melewati Georgia's, restoran minggu malam mereka. Di setiap ujung laut yang dipandangnya, menembus sinar mentari yang menguning di saat senja.
Because really, loving is short, forgetting is so long...
Senin, 29 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar