Minggu, 06 Juli 2008

Pantai..Pantai

Kemarin saya pergi ke tanjung Akkarena sekeluarga. Walaupun disana tidak seindah Bali ataupun pantai di pesisir Pulau Sumatera sana, saya tetap bisa bersenang-senang. Melepaskan semua kepenatan yang menyelubungi saat tepekur di rumah selama beberapa hari tak ada kegiatan. Entahlah, kemarin, saat saya membiarkan air pantai merendam seluruh badan, dari kaki hingga kepala, saya merasa tidak ada lagi yang saya butuhkan di dunia ini. Saya begitu menyukai pantai dan air hingga rasanya tak ingin pulang.

Saat waktu makan bekal tiba, saya memilih duduk di tepi pantai. Berhadapan dengan luasnya pantai. Saat itulah saya sadar mengapa orang dulu berpikir ujung pantai adalah ujung dunia, bahwa dunia bentuknya kotak bukannya bulat seperti yang dipikirkan ilmuwan sekarang. Setelah beberapa menit merenung, saya juga sadar bahwa saya tak akan bisa membenci ataupun melupakan kota Makassar. Pengaruh kota ini dalam hidupku selama sembilan belas tahun begitu besar dan intens. Sebesar apapun keinginan saya untuk keluar dari kota ini bahkan negara ini, saya kira tak akan bisa sebelum saya mengenal dan memahami kota ini. Karena bagaimanapun, dari kecil hingga sekarang saya tinggal di sini, saya menjadi saksi atas segala perubahan-perubahan yang terjadi di kota ini selama kurang lebih sembilan belas tahun.

Jadi saya menganggap melihat pantai hingga ke ujung batas dunia merupakan penghiburan yang sangat nyata dan mudah menghilangkan kepenatan. I really want to see all beaches in the world.


0 komentar:

Posting Komentar