Innalillahi wa inna ilaihi rojiun..
Hari ini tanggal 21 Juli 2008, entah pukul berapa. Teman kami, Yayu Sugjastim telah berpulang ke Rahmatullah. Meninggalkan kenangan dan kisah lama yang pahit dan manis. Teman kami yang penyendiri dan memiliki dunianya sendiri telah pergi selama-lamanya.
Sosok Yey dimata saya merupakan sosok yang introvert. Kadang-kadang kalau kami sedang membicarakan sesuatu, saya tidak bisa mengikuti ekspresi wajahnya. Dan saya lalu memberi saya kesan 'aneh' padanya. Yey sepanjang yang saya tahu selama satu semester di Ilmu Komunikasi, tidak memiliki teman dekat. Maksud saya, dia sepereti terasing begitue. Ndak banyak temannya, ndak banyak yang mengerti apa yang dia pikirkan.
Walaupun begitu, kami semua yang ada di kampus hari ini, langsung mendatangi depan ruang Dekan FISIP. Bukan karena mau ngapain, tapi kami mau menunggu Mamanya Yey supaya bisa sama-sama ke rumah sakit Wahidin, untuk melihat Yey terakhir kalinya. Saya menangis, Resti menangis, mungkin kami semua merasakan penyesalan yang dalam. Karena tidak sempat menjadi teman yang baik untuknya. Isti menelpon dari Gorontalo, dia menangis juga menyesal. Kami betapapun tidak pedulinya pada Yey waktu di kampus, kami akan merasa tenang kalau satu hari melihatnya berkelana keliling kampus sendirian, tenang karena melihatnya baik-baik saja. Masih mengedarkan senyuman khas nya pada kami.
Yey meninggal karena kena leukimia. Sudah satu semester dia tidak masuk kuliah. Saya menjenguknya hanya dua kali selama enam bulan lebih itu. Bayangkan! Dua kali. Hari ini, saat mendapat kabar dia sudah pergi, berbagai macam adegan terputar di kepala saya. Berbagai adegan-adegan yang memperlihatkan dirinya, kondisinya, kesedihannya karena ketidakmampuan dirinya untuk berkumpul bersama kami lagi.
Selamat tinggal, Yey.
We will never forget you, kawan.
Peristiwa ini juga bakalan semakin menguatkan rasa persaudaraan kami se-angkatan.
Minggu, 20 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar