Minggu, 25 Desember 2011

Family Time

This is what I love about holiday. Everybody's here. Including my family, aunts-uncles and cousins. In our rush and busy day we really have no time about gathering together in a place or go somewhere do whatever. But it's holiday, and yesterday, me and my family spent a whole day like nothing would stop us.

me and my lovely Mom

thanks Tante Ita for designing my veil


the best parent ever


together

after done touch up :) beautiful in veil!



Happy holiday, everyone!


Love,
Sunshine

Kamis, 22 Desember 2011

Konformitas

Fakta bahwa kita hidup dalam masyarakat membuat sebagian kita menjadi terlalu mendengarkan dan memikirkan apa kata orang-orang. Saya tidak mengatakan hal itu tidak baik, bukan. Hanya saja hal itu cenderung membuat kita melakukan sesuatu karena hal itu akan membuat bangga orang lain ketimbang membuat bahagia diri kita sendiri.

Tentu saja jika orang lain itu adalah mereka yang kita sayangi, itu tak terlalu menjadi masalah. Sebab cenderung jika orang yang kita sayangi bahagia, kita pun akan merasa bahagia dua kali lipat. Namun, ada sebagian orang yang bahkan mempedulikan pendapat orang yang tidak terlalu berpengaruh pada hidupnya. Gengsi? Bisa saja. Namun, memangnya kita hidup untuk mempertahankan gengsi terus menerus?

Ada hal positif untuk ini, yaitu jika kita mendengar dan kemudian berhasil (namun jarang sekali hal ini terjadi) memenuhi syarat sosial mengenai pribadi mapan. Saya menggunakan istilah ini untuk menggambarkan orang yang terlihat sempurna dalam penilaian masyarakat. Seorang yang good looking, cerdas, memiliki keluarga yang harmonis, memiliki strata pendidikan yang tinggi, memiliki pekerjaan impian dan tentu taat beragama. Jika kita berhasil memenuhi semua syarat ini, selamat, kita telah menjadi pribadi idaman.

Susanna Tamaro pernah menulis di salah satu bukunya, semacam, "Penampakan dari luar lah yang penting, yang lain bisa diabaikan". Dia menulis kalimat ini untuk menggambarkan seorang karakter dalam bukunya, yaitu seorang ibu yang terlalu mendengar apa kata orang dibanding mendengarkan apa yang diinginkan anak perempuannya, apa yang membuat anaknya bahagia.

Kadangkala, biasanya tanpa sadar, kita melakukan semua hal hanya karena orang-orang berkata ITULAH yang SEHARUSNYA kita lakukan. Meski itu sangat berlawanan dengan apa yang kita pikir dan percaya. Masyarakat menciptakan konformitas- keseragaman, indikator dan perwujudan manusia ideal itu adalah seperti INI. Kita, tentu setuju, karena itulah yang selalu terjadi. Masyarakat kita, belum terbiasa dengan perbedaan.

Jika masyarakat memutuskan bahwa kulit putih adalah warna kulit ideal- warna kulit yang SEHARUSNYA dimiliki setiap orang, maka orang-orang yang berkulit sawo matang dan coklat, akan buru-buru berusaha, bagaimanapun caranya, memutihkan kulitnya. Agar terlihat sama, seragam dan ideal. Meskipun usaha itu membuatnya mengurangi uang makannya untuk membeli kosmetik ini itu, perawatan sana sini. Meskipun itu membuatnya sangaaat lelah.

Lain halnya jika itu kita lakukan kemudian membuat kita lebih bahagia.


Love,
Sunshine

YUDISIUM

Yudisium!


doa

my bestfriend, Tya and Nita


masih Nita dan Tya. *peluk-peluk*


with Brainwave :)


ALHAMDULILLAH, YA RABB. AKHIRNYA SARJANA JUGA.

Senin, 19 Desember 2011

Kapurung Time

Sebenarnya ini foto-foto sudah hampir dua mingguan lebih yang lalu kejadian. Pas bongkar folder di laptop rasanya mau pasang di blog saja. Foto-fotonya lucu soalnya. :)

Waktu itu kebetulan saya ke kampus. Niatnya buat kerja revisi skripsi. Tapi ujung-ujungnya malah pergi ke GTC berburu Kapurung sama Uchu, Indah, Nita, Ira, Tya, dan Tri Ayu.

After Kapurung dan sudah mau pulang, eh malah singgah lagi foto-foto sama boneka salju dan rumah-rumahannya. :)



background kantin Kapurungnya Macenya Tito


Weeenaaak!!!


ekspresinya Indah yang absurd


kapurung enaaak



pose-pose lucu depan patung-patung salju


pose sama Nita

I want this as a gift

Buku-Buku yang Mengubah Dunia

Pablo Neruda | Aku Mampu Menulis Bait Paling Sedih*

Malam ini aku mampu menulis bait yang paling sedih

Menulis, seperti,'Malam pecah...
dan bintang-bintang biru gemetar dari kejauhan.'

Angin malam berputar dalam awan dan bernyanyi.

Malam ini aku mampu menulis bait yang paling sedih.
Aku cinta padanya, dan terkadang dia pun cinta padaku.

Lewat malam seperti ini, aku memegang dirinya dalam lenganku.
Aku menciumnya terus menerus di bawah langit yang tak bertepi.

Terkadang dia cinta padaku, dan aku pun cinta padanya.
Bagaimana bisa seseorang tidak mencintainya dengan mata yang besar nan sunyi.

Malam ini aku mampu menulis bait yang paling sedih.
Berpikir bahwa aku tidak memilikinya. Merasakan bahwa aku telah kehilangan dirinya.

Mendengar malam yang lapang, masih terasa makin lapang tanpa dirinya.
lalu sajak jatuh pada jiwa seperti embun di padang rumput.

Apa yang membuat cintaku tidak bisa mempertahankan dia?
Malam pecah dan dia tidak bersamaku.

Inilah semuanya. Dari kejauhan seseorang bernyanyi. Di kejauhan.
Jiwaku terluka sebab telah kehilangan dirinya.

Penglihatanku seolah-olah mencari menuju dirinya.
Hatiku pun mencarinya, dan dia tidak bersamaku.

Malam yang sama memutihkan pohon yang sama.
Kita, pada saat itu, tidak lagi sama.

Saya tak lagi cinta padanya, itu pasti, tapi betapa aku mencintainya.
Suaraku berusaha mencari angin yang bisa menyentuh telinganya.

Milik orang lain. Dia akan menjadi milik orang lain. Seperti ciuman-ciumanku sebelumnya.
Suaranya. Tubuhnya yang bersinar. Kedalaman sepasang matanya.

Saya tak lagi cinta padanya, itu pasti, tapi mungkin saya memang cinta padanya.
Cinta itu sebentar. Melupakannya akan sangat lama.

Aku memegangnya dalam dekapku setiap melewati malam seperti ini.
Jiwaku terluka sebab telah kehilangan dirinya.

Meskipun ini menjadi rasa sakit terakhir yang kuderita karenanya.
dan ini bait-bait terakhir yang kutulis untuknya.

-Pablo Neruda

*Diterjemahkan secara bebas dari puisi Pablo Neruda, I can write the saddest verses

Jumat, 16 Desember 2011

Cinderella is Just a Fairytale

Saya merindukan kisah cinta layaknya dongeng Cinderella. Kisah cinta antara gadis miskin cantik yang menikah dengan Pangeran tampan yang baik hati. Namun, seperti yang Taylor Swift bilang, "I'm not a princess. This ain't a fairytale". Hanya gadis miskin cantik bernasib baik yang benar-benar beruntunglah yang punya kisah cinta seperti Cinderella.

Cinderella seorang yatim. Ibunya meninggal waktu dia dilahirkan. Selanjutnya, ayahnya menikah dengan janda beranak dua yang jahat. Saat ayahnya pergi berpelesir, Ibu dan saudara tirinya menjadikannya pembantu di rumahnya sendiri. Hidupnya menyedihkan.

Tapi dia punya kisah cinta yang melegakan. Pangeran jatuh cinta padanya. Saking cintanya, Pangeran mendatangi satu persatu rumah di seluruh negeri untuk mencari pemilik sebelah sepatu yang ditinggalkan oleh Cinderella di malam mereka bertemu. Pangeran cinta padanya dan dia membuktikan hal itu.

Sehingga, seperih apapun dia telah diperlakukan oleh ibu dan saudara-saudara tirinya, dia masih bisa merasa bahagia oleh kisah cintanya dengan Pangeran.

Atau memang Cinderella adalah seorang yang sabar dan ikhlas. Entahlah, atau mungkin kisah seperti itu cuma khayalan tak untuk jadi nyata? Sehingga percuma saja saya merindu?


Love,
Sunshine

Kamis, 15 Desember 2011

For Girls and Her (Future) Daughters

We need to teach our daughters to distinguish between,

A man who flatters her and a man who compliments her,
A man who spends money on her and a man who invests in her,
A man who views her as property and a man who views her properly,
A man who lusts after her and man who loves her,
A man who believes he's a gift to women and a man who believes she's a gift to him.

And then we need to teach our sons to be that kind of man.

via @IslamicThinking

Aku Membayangkan

Gigiku lepas,
rambutku putih merontok,
tubuhku ringkih nan lemah.
Tapi kau tetap
ada disampingku.

*Sunshine





Love,
Sunshine

Senin, 12 Desember 2011

Kepada Puisi

Kau adalah mata
aku airmatamu

-Joko Pinurbo

Jumat, 09 Desember 2011

Clare

Clare pernah bermimpi. Suatu hari Henry akan kembali padanya dari perjalanannya mengarungi waktu. Clare sudah menghitung seratus hari sejak Henry pergi meninggalkannya tanpa pemberitahuan.

Seakan ada lubang besar dalam hatinya. Clare merasa tidak mengenal siapapun dan apapun dalam hidupnya sejak Henry pergi. Dia telah cukup dihibur oleh keluarga, teman dan sahabat-sahabat kesayangannya. Namun lubang itu terus menganga, membuat Clare harus menjalani kepura-puraan yang menjemukan dan sangat menyiksa.

Clare, bagaimanapun, harus tetap kuat di depan semua orang.

Lima puluh hari berikutnya, lubang di hatinya masih tetap ada. Namun rasa getir dan gemetarnya telah sedikit mengabur. Clare mulai menghapus Henry dalam hidupnya, sesuatu yang paling sulit yang pernah dilaluinya dalam hidup. Karena Henry pernah menjadi udara baginya, nafas dan hidupnya. Melupakan Henry berarti melupakan hidup, nafas dan udaranya.

Tapi Clare harus tetap melupakan Henry dan menjalin hubungan dengan orang lain. Membiarkan seseorang sayang padanya dan mengisi lubang di hatinya.

Clare, hingga dia terbangun, masih sayang pada Henry. Terlalu sayang bahkan untuk dikatakan.
Karena bagi Clare, Henry lah orang yang pertama dan terakhir untuknya.



Love,
Sunshine

Ultra Disc Man

Suatu Kamis pada 2008

Di Ultra Disc ada lelaki yang menarik perhatianku...
Saya tidak tahu namanya. Dia pegawai di rental VCD/DVD disitu. Dia agak cakep dan kulitnya putih. Dia mengingat saya sebagai pelanggan film yang sering sekali datang. Maklum, seminggu, saya bisa sampai tiga kali kesana. Tapi bisa juga dalam sebulan hampir tak pernah muncul.

Suatu kali dia pernah bertanya apa saya bisa Bahasa Arab. Saya jawab, tidak. Dia bilang, dia punya sesuatu dalam bahasa Arab untuk diterjemahkan. Saya bilang lagi, saya tidak bisa membantu.

Sepanjang perjalanan pulang, saya bertanya-tanya kenapa dia berpikir saya bisa berbahasa Arab. Apa karena saya pakai jilbab? Trus kenapa kalau saya pakai jilbab? Atau mungkin karena wajahku terlihat seperti punya keturunan Arab?

Saya sudah tahu hari shift-nya: Kamis malam. Jadi saat itu, hari Kamis pukul 8 malam, saya bertandang ke Ultra Disc sekalian mengembalikan kaset sewaan- waktu itu saya menyewa Mamma Mia The Movie dan Fargo. Sampai disana, saya tidak melihatnya di meja kasir seperti biasanya. Sempat kecewa, saya pun melihat-lihat jajaran film NEW RELEASE. Tidak beberapa lama saya melihat lelaki itu tengah mengatur-atur kaset film berdasarkan judulnya. Kemudian dia melihatku dan saya melihatnya melihatku. Kami bertemu mata dan saling mengangguk. Hanya itu.

Saat itu, saya ingin sekali dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan menggantikan temannya di meja kasir.

Setelah selesai, saya pun melangkah pergi. Tepat saat saya memegang pintu untuk keluar, saya mendengar suara kaset-kaset berjatuhan. Ternyata dia menjatuhkan kaset yang dia bereskan. Apakah perhatiannya teralihkan oleh kepergianku atau tidak, itu masih jadi misteri hingga sekarang. Hanya saja saat itu, entah kenapa, saya geli sendiri melihat wajahnya yang tertangkap basah olehku.



Love,
Sunshine

Kamis, 08 Desember 2011

Love is as Simple as

It's hard to make a relationship, indeed. We have to be patient, modest, and understand each other. We have to compromise, genuine, trust and care each other.

You love someone and ZAAP, like magic, he/she made you stunned when they've passed through you. You are amazingly happy when he texts you, calls you. You feel comfortably awkward when you both have nothing to talk about. Time goes faster when you're together and the road is going shorter when you're passing it together. Love is as simple as those things.


Love,
Sunshine

Ayu

Ayu.
Akhir-akhir ini setiap kali menginjakkan kaki di depan jurusan Ilmu Komunikasi, pasti, sosok gadis kecil manis ini selalu kelihatan. Namanya Ayu. Dia anaknya Bu Ida, salah satu staf jurusan yang baik hati. Ayu awalnya susaaah sekali didekati. Tapi belakangan dia sudah merasa nyaman dengan mahasiswa/i yang selalu nongkrong depan jurusan. Termasuk saya.

And this is her. and me. in some pictures we've taken.

cute


senyum

malu-malu

pegang pipi

Love,
Sunshine

My Ever Bestfriends bagian II

Mustinya saya mengerjakan revisi skripsi alih-alih membuat tulisan ini. But nevermind, everything's under control. :)

me, Isti and Rahma :)


Istina Panigoro. Dipanggil Isti. Yang satu ini sudah pernah saya bahas di tulisan lalu berjudul Twinny. Selain kami (satu sama lain) mirip satu sama lain, kami paling sering menghabiskan waktu bersama membicarakan hal-hal pribadi. Isti lah satu-satunya anak Public Relations diantara kami bertujuh. Waktu kami masih aktif kuliah, dia jarang sekali bisa bertemu dengan kami karena beda prodi- kami semua mengambil prodi jurnalistik- otomatis jadwal kuliah kami berbeda. Tapi kami tetap mampu berteman sampai sekarang.

Rakhmawaty La'lang. Atau Rahma. Tentang Rahma, saya juga sudah pernah tulis di postingan berjudul Rainbow. Dia perempuan yang unik. Suka bertualang dan fotografi. Dia supel dan penuh ide. Kadang tidak percaya diri dengan penampilannya padahal dia perempuan yang manis. Dengan Rahma, saya seriiing sekali bercerita tentang Brainwave dan hidup.

me and Ira


Andi Muhajira. Dipanggil Ira. Kalau ingat Ira, pasti ingat Sony Xperia nya yang sering sekali jadi korban motret kami kemana-mana. Awal saya mengenalnya karena sukaa sekali jalan bareng Tya. Ira orang yang baik. Jarang bercerita dan tidak banyak gaya. Dia hanya jadi teman yang baik dan tidak terlalu banyak macam-macam.

Merekalah temanku, saudara-saudara perempuanku yang lain, sahabat seperjuangan di kampus. With them, I've already through bad and good times. I love 'em with all my heart. :)



Love,
Sunshine

Selasa, 06 Desember 2011

My Girlfriend is Gumiho (2010)- Korean Drama

My Girlfriend is Gumiho (2010)
내 여자친구는 구미호 (Nae Yeo-ja-chin-goo-neun Goo-mi-ho)
Directed by Boo Seong-cheol (부성철)
SBS | Airing dates : 2010/08/11~2010/09/30
16 episodes
A fantasy melodrama about an immature man who meets a fox with nine tails and falls in love.
Cast : Lee Seung-gi, Sin Min-ah, Noh Min-woo-I, Park Soo-jin

Gu Mi Ho dan Cha Dae-woong

Begitu kelar ujian meja, saya langsung copy banyak serial drama korea dari HD nya Dini. Disitu ada serial berjudul My Girlfriend is Gumiho. 16 episode lengkap dengan subtitle Bahasanya. Pas nonton first episode, instantly I can't stop watching it until the end.

Ceritanya tentang laki-laki bernama Dae Woong yang tanpa sengaja membebaskan seekor Gumiho- seekor rubah berekor 9 dari lukisan di sebuah kuil. Gumiho yang sosoknya seorang gadis cantik rupawan yang mendambakan seorang suami pun lalu terus menempel pada Dae Woong sampai akhirnya mereka jatuh cinta.

Selain ceritanya yang lucu dan juga menyayat hati, main theme yang berjudul Fox Rain yang dinyanyikan Lee Sun Hee juga turut membangun atmosfir serial ini. Entah kenapa pas nonton ini saya jadi ingat kisah cinta Romeo dan Juliet. Kisah cinta yang tidak akan bisa berakhir.

Well, sejak kemunculan Endless Love dan kawan-kawan, saya jadi yakin hanya di serial drama Korea saya bisa liat lelaki menangis dan tetap kelihatan keren dan romantis.


Have a nice watching everyone!

Love,
Sunshine

Koin untuk WC Sospol

Koin Untuk WC Sospol

Forum Mahasiswa Ingin Buang Air


Mungkin ini menjadi salah satu aksi protes mahasiswa Sospol yang tidak terlampiaskan pada pihak Rektorat Unhas. Ini lagu lama, keluhan yang sudah berulang kali didengung-dengungkan mahasiswa aktif Sospol. Dan saya juga yakin ini tidak hanya terjadi di Fakultas Sospol, deritanya sudah kian menjalar di fakultas lain yang tersudutkan, yang menjadi anak tiri pihak universitas.

Mahasiswa tentu sudah tidak bisa lagi berbuat apapun selain memasang kardus bertuliskan Koin Untuk WC Sospol dari Forum Mahasiswa Ingin Buang Air seperti ini. Kesannya memang seperti lelucon, tapi ini butuh penanganan yang serius dan urgent, tentu.

Kardus ini sudah terpasang sejak Senin (5/12), atau mungkin sudah lebih awal dari itu. We will see what's happen next. :)



Love,
Sunshine