Rabu, 13 April 2011

'S'

Lawallu, 11 April 2011

Bimbang. Bagaimanapun saya berada 122 km dari Makassar, pikiranku tetap saja ada disana. Di kampus, di rumah, rencana-rencana ke depan, semua memang harus diselesaikan dari sana. And how hard I try, tetap saja saya masih disini, di desa ini, ber-KKN hingga Mei. Jadi, sia-sia saja sebenarnya memikirkan hal-hal yang harus saya lakukan di sana, sedangkan tubuhku ada disini.

Pertama, skripsi. Tiket keluar dari kampus, menjadi sarjana ilmu komunikasi dan mendapat ijazah. Semua hal itu menjadi syarat untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Sedangkan pekerjaan yang baik, akan menghasilkan gaji yang baik, jika gaji baik, saya bisa membantu adik-adik ku bersekolah, secara otomatis juga meringankan beban orangtuaku yang sudah susah payah membiayaiku sekolah selama bertahun-tahun.

Kedua, saya masih berangan-angan mendapatkan beasiswa ke luar negeri. IELSP sudah tercapai saat saya duduk di semester 5, saya ke Arizona, US, bertemu dengan orang-orang hebat dan menjadi bagian dari itu. Percayalah, kawan, once you have gone abroad, you will always want to go again dan anehnya, selalu ada jalan, kita tinggal memilih dan berharap.

Wiwid berhasil dapat beasiswa ke Rusia setelah sebelumnya bertemu keluarga suaminya di Sydney. Ridho akan ke Ames, Iowa, setelah dia dinyatakan lulus IELSP Cohort 9. Yeyen dan April baru saja pulang dari Thailand, Firman entah sudah di negara apa lagi sekarang.

Saya ingin segera menuntaskan kewajiban perkuliahanku; SKRIPSIku. Mendapat pekerjaan yang baik adalah poin hidupku yang mendesak sekarang. Tak ada motivasi lain selain kedua orangtuaku. I love them, both. Juli harus terkejar. Semoga Allah mengizinkan dan meridhoi. Amin.

Because, la haula wa la quata illa billa- tak ada kekuatan dan upaya melainkan dari-Nya.


Love,
Sunshine

0 komentar:

Posting Komentar