Rabu, 16 Maret 2011

Skripsi Salah Tingkah

Terus berkeluh kesah karena Unilever tak juga memberi jawaban atas permintaan penelitian saya bukanlah hal yang baik. Jujur, saya memang sedikit kecewa dan patah semangat. Bagaimana tidak? Kemarin saya yang begitu gencar menyemangati Tya dan Riri, teman sesama PA Prof. Hafied, untuk menyetor judul penelitian skripsi. Sekarang, Tya sudah mendekati seminar proposal sedangkan Riri, kalau dia tidak bekerja full-time, mungkin juga akan bernasib sama dengan Tya. Nah, saya sendiri? Masih stuck dengan Unilever. Tak tahu data-data penelitian judul saya tentang Magnum Classic itu mau saya dapat dari mana. Semoga ada jalan keluarnya, amin.

Well, karena itulah susunan text book tentang Promosi Periklanan dan Manajemen Pemasaran yang berjajar di meja masih belum saya tindak lanjuti. Semangat membaca dan merapikan proposal penelitian saya berangsur-angsur pudar.

Sehingga, pelarian bacaan saya beralih lagi ke novel dan buku kumpulan cerpen. Please, don't judge me too much. Maksud saya, disaat-saat teman-teman lain asyik dengan bacaannya tentang semiotika, semiologi, rasisme, budaya populer, hegemoni, analisis teks dan wacana, teori Van Dijk dan betapa mereka merindukan komik, novel dan sebangsanya, saya malah tenggelam di dalam hal yang mereka rindukan itu.

Saya malah menamatkan Bridget Jones' Diary karya Helen Fielding dalam empat jam dan Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis dalam tiga jam.



Love,
Ri

0 komentar:

Posting Komentar