Minggu, 21 November 2010

Buku Sajak Pertama

M. Aan Mansyur.

Kak Aan adalah seorang penulis. Sehingga saya sulit mengandaikan dirinya seperti sebuah buku jenis apa.

Bagiku, dia adalah buku sajak pertamaku. Buku sajak dengan kumpulan kata-kata susah namun merasuk dan indah. Sebuah buku sajak yang cerdas, lugas dan penuh makna.

Hanya karena saya baru belajar sajak-sajak darinya, membuat saya merasa benar-benar bodoh membacanya. Kadang, setiap menemukan makna dalam baris-baris puisinya saya kagum dua kali. Kagum pada diriku yang berhasil memaknai puisinya dan kagum pada makna puisi itu sendiri.

Dunia yang Lengang adalah sajak yang saya sangat suka begitu membacanya satu dan pertama kali. Jika itu kalimat bualan yang tidak murahan. Kemudian Tiga Catatan Terakhir yang dibacakannya langsung, tentang kunang-kunang dan cahaya mata, membuat kita tersihir mendengar apalagi membacanya.

Dia juga penggila kata dan kalimat. Yang sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana namun sulit dijawab. Dia juga menjadi sumber jawaban atas rasa ingin tahu ku yang kadang muncul tidak pada waktu dan tempat yang benar. Saya, entah kenapa, selalu mau tahu semuanya, dan Kak Aan menjadi salah satu tempat bertanya yang terpercaya.

Mengenalnya, buku-buku menjadi hal yang langka dan mudah diperoleh di saat yang sama.

Love,
Ri

0 komentar:

Posting Komentar