Rabu, 02 Juni 2010

Hospitalized, Day 2 Noon

Hidup ternyata tidak semudah apa yang bisa kita bayangkan, Guys.

Hari ini setelah dr.Hans masuk memeriksa kondisi kesehatan saya, dia mengatakan saya harus beristirahat total selama enam bulan. Padahal keberangkatan saya persis di depan mata, seminggu lagi.

Dan jika Kedutaan Amerika tahu kondisi saya seperti ini, saya tidak akan dibiarkan masuk juga ke US.

Saya sudah menangis hingga mukaku merah padam hingga ke ubun-ubun. Bertanya pada diri saya sendiri, kenapa sekarang, kenapa saya. Tak tahukah mereka apa yang disebut mimpi seumur-umur?

Waktu kecil, my Mom always said that I always WANT the world in my hand, but the power I have is not enough even just for hold a half one.

Saya punya banyak keinginan tapi untuk kekuatan tubuh, saya benar-benar kalah.

Tapi apa maksud Allah meloloskan saya beasiswa ini kalau akhirnya tidak membiarkan saya pergi? Apa rencana dan rahasia-Nya pada hidup saya?

Lalu mengapa saya merasa hanya saya yang benar-benar tahu dan mengerti apa yang saya rasakan sekarang?

Apa yang akan terjadi pada saya jika Allah benar-benar tidak memberi saya ijin dan kesempatan untuk pergi tanggal 11 esok?

Jika dr. Hans berkata, "Maaf,Nona. Tidak bisa...harus istirahat, kalau perlu cuti akademik enam bulan...."

Rasanya buang saja saya ke Samudera Antartika, agar saya benar-benar tidak usah lagi kembali dan menghadapi berjuta orang yang sudah tahu rencana keberangkatan saya bertanya-tanya seperti hantu, "Kenapa tidak jadi berangkat?" Astagfirullah, ganti saja identitas saya sekalian.


Love,
Ri


P.S.
Mengapa Tuhan selalu merancang sesuatu dan benar-benar tidak bisa menjelaskan pada kita alasan nya secara langsung? Mengapa Dia suka sekali berteka-teki pada hidup kita?

0 komentar:

Posting Komentar