Jumat, 07 Mei 2010

Relationship



Saya mulai meragu tentang menjalin sebuah hubungan.

Entahlah.

Dalam satu waktu, kau bisa begitu dekat dengan seseorang. Begitu dekatnya, hingga kau bisa mengetahui keberadaannya hanya dengan merasakan aroma tubuhnya yang sangat kau kenal.
Dalam satu waktu, kau juga bisa begitu mengenal seseorang. Begitu kenalnya, hingga kau tahu bagaimana cara makan, berpakaian dan menyisir rambutnya. Kau tahu apa mimpi-mimpinya, kau tahu apa keinginan dan ambisi terbesar dalam hidupnya. Kau tahu seluruh dirinya.

Seperti yang pernah saya katakan, "Kita bertemu dan mengenal banyak orang dalam hidup kita..."

Kemudian dalam sekejap, ZAAP!

Everything's change. Dia bukan lagi orang yang paling dekat denganmu. Dia bukan lagi menjadi orang pertama yang kau hubungi saat membutuhkan bantuan. Dia bukan lagi orang yang paling mendengarmu. Dan tentu saja, begitupula yang berlaku pada dirinya. Kemudian, lambat laun, kau mulai melupakan suaranya. Kau mulai berusaha keras mengingat aroma tubuhnya dan tetap tidak berhasil. Kau lupa apa yang membuatnya takut, makanan yang paling dibencinya. Bahkan kau akan lupa pernah menjadi bagian dari dirinya.

And for me, that was the most weird things happen on earth. And I have no idea, how this could possibly happen. I do really.


Kemudian, seorang teman.
Seseorang yang kau anggap tak akan meninggalkanmu? Seseorang yang kau kira akan selalu mengerti keadaanmu? Seseorang yang kau harapkan akan menerima permintaan maafmu? Seseorang yang kau pikir akan melewati semua saat-saat sedih dan bahagiamu?

Lalu bagaimana yang kau hadapi kemudian?

Tidak ada. Mereka sama saja. Change. Berubah. Hanya dalam sekejap. Karena satu alasan. Dan kau tak bisa berbuat apa-apa untuk itu.

Padahal dia temanmu. Seseorang yang mestinya tak akan meninggalkanmu. Seseorang yang mestinya selalu akan mengerti keadaanmu. Seseorang yang mestinya menerima permintaan maafmu saat kau khilaf. Seseorang yang mestinya bersedia melewati the darkest and the glowest time bersama denganmu.

Kau merasa tak lengkap bila tidak ke Mall bersama-sama. Melakukan apa saja; hangout, makan, menertawai diri karena tak punya uang tapi mau makan di resto mahal. Semua kalian lakukan bersama-sama. Bahkan membicarakan kondisi politik-sosial-ekonomi di saat makan siang bersama, mengutuki mahasiswa yang selalu membuat jalan macet karena aksi demonstrasi mereka, padahal kalian sendiri juga mahasiswa. Atau mengagumi asisten dosen di salah satu jurusan di fakultas, merencanakan jalan-jalan saat liburan, photo session, membicarakan gaun apa yang akan kalian kenakan ketika pesta pernikahan teman kalian, kemudian do make up together, memberi pesta kejutan saat salah satu dari kalian berulangtahun...

Dan semua HAL yang kalian alami sebelumnya.

Mengapa semua itu...serasa menjadi tidak penting lagi?

Mengapa hanya karena satu kejadian yang SALAH, bisa menutupi semua hal BENAR sebelumnya?

Sungguh, akhir-akhir ini, saya mulai meragu tentang menjalin sebuah hubungan.

Kalau begitu, apa yang bisa menjamin, yang menjadi ORANG PALING DEKAT denganmu sekarang, tak akan menjadi MUSUHMU nanti? Orang yang paling kau SAYANG sekarang, malah menjadi orang yang paling kau BENCI nanti?


Love,
*Ri

0 komentar:

Posting Komentar