Kamis, 19 Agustus 2010

Tiga Catatan di Hari Kemerdekaan (II)

Makassar, 17 Agustus 2010


Dulu, saya benar-benar bahagia di Tucson. Hal paling rumit yang saya pikirkan adalah bagaimana menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan Instructor di CESL. Sisanya, memikirkan bagaimana menyanyikan lagu Tari Saman saat Indonesian Day dan Closing Ceremony.

Itu saja.

Saya tidak perlu memikirkan tentang pekerjaan yang belum selesai di kantor; kemungkinan dipecat, bagaimana caranya mendapat cukup uang untuk ongkos ke Ubud Oktober nanti; jadi volunteer festival Internasional Writers and Readers 2010, oleh-oleh untuk dosen yang tidak cukup dan belum terbagi, janji nonton, penjualan iPhone yang berbelit-belit dan rumit yang benar-benar menghabiskan pulsa berkali-kali dan kesalahpahamanku dengan Bwave.

Saya juga berpikir betapa beruntungnya Kak Yusran dan Kak Dwi yang telah menikah dan sepertinya dalam waktu dekat ini akan tinggal di luar negeri, mengingat Kak Yusran lolos beasiswa Ford Foundation. Membayangkan hal-hal ajaib seperti itu juga akan terjadi padaku suatu hari nanti.

Rasanya saya mau kembali lagi ke Tucson.

Melarikan diri dari semua kejaran pikiran-pikiran itu.

Di Sahara Apartment, 3215 room. Bersama Hera yang seringkali kesal kunjungan tengah malam Habib, Azis dan Fahrin yang baik hati, yang selalu memberi beberapa roti selai dan susunya untuk sarapanku sebelum ke CESL, Yudi dan Habib yang luarbiasa perhatiannya padaku apalagi soal jadwal makan...Wiwid dan Yeyen yang selalu setia mendengar dan menceritakan rahasia-rahasia. Rapat demi rapat sebelum Indonesian Day bersama teman-teman IELSP lainnya.

Semuanya seperti mimpi. Mimpi yang meninggalkan jejak berupa foto-foto 15 GB di laptop, pakaian, sepatu, buku-buku dan DVDs.

Saya juga heran mengapa kepalaku ini tidak mau berhenti berpikir dan mengingat, bermimpi dan berkhayal. Tak mau diam.


Love,
Ri

1 komentar:

  1. you'll be... we will Be....

    ..... mari sama2 belajar menjadi orang2 postif yang punya visi....

    mari belajar menjadi orang2 tak kenal lelah mengejar mimpi....

    BalasHapus