Selasa, 25 November 2008

La Tigre e La Neve




"Bagaimana kalau kita hidup selamanya? Itu mudah, kan?" Attilio de Giovanni bertanya pada gadis cantik yang duduk di depannya.
"Semudah melihat macan di salju. Aku mau kalau sudah siap.." gadis cantik yang bernama Victoria itu menjawab, sambil memperlihatkan sebuah buku berjudul La Tigre e la Neve.
"Kita ke Tibet.Di sana ada macan dan selalu turun salju!" tiba-tiba Attilio mendapat ilham.
"Tapi kita ada di Roma..." Victoria kembali menjawab
"Hujan salju di roma dan ada macan? Aku mengerti..."

Film Itali pertama yang saya tonton. Kalau diingat-ingat lagi, film ini sudah ada di sekitaran saya sejak dulu, tapi tanpa ada niat dan keinginan untuk menontonnya. Alasan pertama, karena pemainnya tidak saya kenal. Kedua, tidak ada yang merekomendasikannya. Jadilah, dua minggu yang lalu, saat bertandang ke markas liga film, menemukan dvd, tiba-tiba seperti dejavu, saya bertemu lagi dengan film ini, setelah k'cokz bilang ini film yang bagus saya pun berusaha menontonnya di tengah keramaian ngedit film, tidak berhasil, saya pun membawa kasetnya pulang, untung dibolehkan.

Really, I admit, ide filmnya murni kisah cinta yang indah.

Akting Roberto Benigni (Attilio) sebagai laki-laki yang jatuh cinta pada Victoria menyentuh hati saya. His genuine sacrifice yang tanpa balas jasa untuk gadis kecintaannya membuat sedikit iri and make me wonder, "is there anyone like him outside?". Dia rela menjaga, merawat dan memenuhi semua kebutuhan Victoria saat dia koma di rumah sakit di Baghdad. Padahal saat itu perang sedang berkecamuk, dimana segala kebutuhan pengobatan sulit didapat. Tapi Attilio, tanpa pernah berpikir dua kali, pergi mencari apa yang dibutuhkan Victoria. No matter what happens, Victoria harus sembuh dari koma nya, sadar dan pulang kembali ke Roma.

0 komentar:

Posting Komentar