Finally, setelah sebulan lebih menyimpan buku ini di meja, selesai juga bacanya.
This book from Kak Debra yang baik hati. Berisi 34 dongeng penuh makna yang indah dari dua negara di Afrika-Zimbabwe dan Botswana. Membaca dongeng hanya untuk anak kecil? Menurut saya tidak. Membaca dan mendengarkan dongeng, seperti kata Mma Ramotswe, membuat kita mengenang dan mengingat kembali masa kecilk ita. Saya juga setuju pada kalimatnya; "mengenang masa lalu seakan memandang melalui sebuah jendela yang tertutup debu; kita bisa melihat sesuatu, tetapi tidak dengan sangat jelas.
Penulis buku ini, Alexander McCall Smith, kelihatannya sangat mencintai bumi Afrika, tempatnya dilahirkan. Afrika memiliki banyak koleksi indah cerita rakyat Afrika sub-Sahara. Untuk itu, dia mencoba membagi dongeng-dongeng ini ke seluruh dunia. Karena dongeng menurutnya, merupakan bagian dari bahasa universal yang dapat berbicara kepada semua orang, melampaui batas-batas manusia, sebagaimana musik.
Saya punya lima dongeng favorit dalam buku ini. Yaitu Dua Orang Kawan Bertemu untuk Makan Malam, Lelaki Buta Menangkap Seekor Burung, Burng Susu, Anak-Anak Lilin dan Cara Buruk Memperlakukan Teman. Lima dongeng itu punya makna dalam masing-masing ceritanya.
Bagi kalian yang merindukan kisah-kisah ringan, menghibur tapi bermakna yang dikemas dalam dongeng fabel yang indah dan menghangatkan hati...buku terbitan Bentang ini pantas jadi pilihan.
Selasa, 25 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar