Tadi malam saya memulai kelas pertama saya. Mengajar bahasa inggris kepada tiga orang adik saya yang masih esde. Rasanya aneh memang tapi saya melakukannya semata-mata untuk lebih mencerdaskan mereka dan memperkenalkan bahasa dunia yang pertama itu kepada mereka. Bagaimanapun globalisasi mulai merambat masuk, tanpa bisa dicegah. Sebagai kakak yang baik, saya hanya berusaha mengajarkan sesuatu yang paling mudah untuk dekat dengan hal itu, mempelajari bahasa nya.
Atau setidaknya mereka menyukai bahasa inggris, atau penasaran akan bahasa inggris. Karena saya pikir langkah pertama yang paling sulit ditanamkan namun pengaruhnya paling kuat ya itu, membuat mereka menyukai sesuatu.
Jadi saya mulai mengambil whiteboard, spidol hitam, penghapus dan mulai menulis.
"English Timezone. 5 August 2008. By: Miss K"
First Meeting : Introduce Your Self!
Baru saja selesai, Meli (adik paling kecil kedua) langsung bertanya dengan manja, "Ky..apa artinya itu first meting?" dan langsung saya jawab, "Pertemuan pertama, dek..". Dia mengangguk dan kembali memperhatikan.
Lalu mulailah saya menjelaskan tentang apa-apa saja yang disebutkan apabila kita memperkenalkan diri kita pada orang lain.
Lalu saya memberikan tugas untuk membuat script sendiri untuk "Introduce Your Self". Waah...kesabaran saya benar-benar diuji...dikuras. Mengajar anak kecil yang masih esde benar-benar butuh kesabaran yang luar biasa.
Lulu (paling tua diantara mereka bertiga) paling duluan selesai, dan langsung bisa hafal diluar kepala. Meli dan Tita belum ada yang bisa seperti Lulu. Tita (yang paling kecil) bahkan tidak tahu menulis dengan kronolologi. Saya pun mesti turun tangan membantu.
Setelah selesai, saya lalu menuliskan lirik lagu The Wonders-That Thing You Do di whiteboard dan mengajarkan mereka bertiga bernyanyi. Saya hanya berusaha menjaga agar mereka santai tapi tetap belajar. Lagu adalah media yang paling bagus untuk membantu kita belajar bahasa, terbukti dalam kasusku. Setelah lagu baru buku.
Dan berhasil. Mereka menyukai lagunya. Saya juga senang. Saya mengakhiri pertemuan pertama itu dengan memberikan pe er dan mengatakan pe er itu akan diperiksa di awal pertemuan selanjutnya. Mereka bertiga mengeluh. Saya tersenyum menang.
Butuh kesabaran dan ketekunan. Saya salut pada semua guru-guru di seluruh dunia yang berhasil memberikan pendidikan dan pemahaman kepada banyak murid-muridnya. Saya harus selalu ingat bahwa guru yang baik adalah seorang guru yang "mengeluarkan dari dalam, bukan memasukkan ke dalam"
Iya kan?
Rabu, 06 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar