Sabtu, 20 Agustus 2011

Twinny?




"Adeknya ya?"
"Saudaraan?"
"Kembar ya?"

Kalimat-kalimat itu sudah sering kali saya dan Istina Panigoro dengar dari orang-orang yang tidak mengenal kami. Entah sudah berapa orang yang melihat kami berdua lalu bertanya perihal kemiripan kami berdua. Padahal oh padahal, jangankan satu darah, satu suku saja tidak. Saya asli Bugis, Isti asli Gorontalo. Saya lahir di Makassar 22 tahun yang lalu, Isti lahir di Gorontalo 21 tahun yang lalu. Meskipun demikian, saya sering dikira adik Isti.

Entah memang kami memang mirip atau sering sekali terlihat bersama-sama, jadi makin lama kami makin mirip atau karena apa. Saya dan Isti selalu heran setiap ada yang menegur kami mirip layaknya saudara.

Isti dan saya sudah bersahabat selama hampir tiga tahun. Kami hampir tidak punya rahasia satu sama lain. Kami berbagi banyak hal; susah, senang, cerita, gosip, kisah hidup dan cinta, pertanyaan-pertanyaan, siaran televisi, makanan hingga pakaian. Kami sudah layaknya saudara.

Isti saya akui, lebih dewasa dibanding saya. Dia sering memberi saya nasehat-nasehat yang bijak, yang tidak saya dapat dari teman yang lain. Dalam satu waktu dia bisa saja jadi orang yang paling mengerti hidup namun di lain waktu dia bisa menjadi perempuan yang paling manja sedunia.

Isti punya penyakit maag kambuhan. Jika dia tiba-tiba saja menghilang satu hingga tiga hari, kabarnya kemudian datang esok hari memberitahu bahwa dia ingin dijenguk dan dibawakan makanan di kosannya dekat kampus.

Sekarang, saya dan Isti sedang menyusun skripsi. Ingin segera menyusul Dini, Tya, Anita, Ira, dan teman-teman lain yang sudah sarjana duluan. Semoga apapun yang kemudian terjadi nanti karena waktu dan jarak, tak akan membuat hubungan persahabatan kami pudar.



Love,
Sunshine


0 komentar:

Posting Komentar