Selasa, 31 Januari 2012

Pindah

Tidak terasa saya sudah nge-blog hampir lima tahun terhitung sejak April 2008. Nampaknya saya butuh pindah 'rumah' baru dan saya sudah merencanakannya sejak akhir tahun lalu.

Dan inilah address blog saya yang baru, postingannya masih sedikit, tampilannya pun masih sederhana, tapi saya suka.

Saya agaknya memang butuh kepindahan ini, memulai sesuatu yang baru, memulai sesuatu yang lebih serius.


rianaanwar.wordpress.com

silakan berkunjung jika ada waktu.


Trims,
Sunshine

Minggu, 29 Januari 2012

Dear Tuhan,

Dear Tuhan,

Rasanya memang hati lah bagian terlemah dalam diri ini. Sungguh, mudah sekali ia berubah dan patah. Namun kadangkala, jika ia menjadi kuat, ia dapat melawan apapun.

Tapi ya Tuhan, hal itu tidak selalu terjadi...

Yang selalu terjadi adalah saya berusaha berpura-pura tak ada sesuatu yang salah, berusaha untuk bisa lupa bahwa semua akan baik-baik saja, mendiamkan hal-hal yang memerihkan hati. Tapi benarkah itu yang benar dilakukan? Bukankah dengan berpura-pura takkan menyelesaikan masalah? Bukankah berpura-pura takkan membuat masalah hilang?

Kenapa harus ada perasaan untuk membedakan manusia dari makhluk ciptaan-Mu yang lain, Tuhan?
Kenapa tidak cukup dengan akal pikiran saja?
Kenapa ada rindu dan jarak?

Kuatkanlah, ya Tuhan.
Hati ini.


Sunshine

I Wish You Were Here


NO you, but it's okay
NO friend, but it's alright
sebisa mungkin biasa kemana-mana sendiri,
mandiri dan tak menggantungkan diri


Sunshine

Hafalan Shalat Delisa


Hafalan Shalat Delisa



Awalnya saya sering menganggap remeh novel-novel bernafaskan Islam yang beredar di hampir di setiap sudut toko buku sekarang. Ceritanya tidak berbobot dan hanya meneruskan latah kesuksesan Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El-Shirazy.

Tapi kemudian, saya mulai membaca novel sejenis dari penulis yang berbeda-beda kemudian berubah pikiran.

Salah satunya adalah Hafalan Shalat Delisa yang ditulis oleh Tere-Liye tahun 2005 ini. Ceritanya benar-benar menggugah kalbu walaupun ditulis dengan kalimat yang sangat sederhana dan tidak melulu berisi ayat-ayat Al-Qur'an. Hanya saja, di novel setebal 248 halaman ini, saya berkali-kali membaca nama Allah yang membuat hati saya, entah mengapa, bergetar hingga meneteskan airmata.

Namanya Alisa Delisa, seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang lincah dan manis. Dia anak bungsu dan memiliki tiga kakak perempuan. Mereka tinggal di Lok Nga bersama Ummi nya. Abi nya sendiri adalah seorang pelaut yang pulang sekali setiap tiga bulan.

Fokus cerita dalam novel ini adalah tentang Delisa yang berusaha keras untuk bisa menghafal bacaan shalatnya. Kemudian dilatarbelakangi oleh bencana tsunami di Aceh pada 2004 lalu.

Setiap buku memiliki pesan moralnya sendiri-sendiri dan hal itulah yang membedakan buku yang baik dan tidak. Novel yang sudah difilmkan ini mengajarkan kita tentang makna hidup dan kematian, ikhlas dan tulus dalam melakukan apapun, arti penting keluarga dan kebersamaan dan juga tentu bagaimana kita mencintai sesuatu/ seseorang karena Allah.

Novel ini juga membuat saya semakin yakin bahwa setiap kejadian adalah kehendak-Nya dan hanya Dia lah yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi di alam raya ini.

Ya Allah, sungguh, kami tidak pernah memiliki! Kami tidak pernah mempunyai! Engkau-lah yang Maha Memiliki. Engkau-lah yang Maha Mempunyai. Ya Allah, bahkan diri kami sendiri bukan milik kami!



Sunshine

Sabtu, 28 Januari 2012

Rika Rio

Rika menelpon Rio yang hanya menyapa halo. Saat itu memang sudah tengah malam dan Rika tahu itu. Rika juga sudah tahu Rio pasti sudah tidur. Rika hanya belum bisa mengerti kenapa Rio tak pernah menghubunginya sejak dia kembali dari Singapura dan saat Rika berinisiatif menghubunginya, kekasihnya itu hanya berkata halo, seakan tak ada sesuatu yang salah.

"Sudah tidur?" Rika mengawali percakapan.
"Iya..." Rio menjawab lemah.
"Mau lanjut tidur atau bisa mengobrol sebentar?"
"Saya ngantuk sekali, Rika. Cuma mau tidur..."
Rika terdiam. Ada jeda yang agak lama di pikirannya; apa dia harus memilih tetap memaksa Rio benar-benar sadar dan menjejalinya berbagai pertanyaan yang pasti sarat emosi atau membiarkan Rio melanjutkan tidurnya.
"Baiklah, tidurlah lagi. Sudah dulu..."
dan Rika langsung mengakhiri percakapannya.

Kepalanya sakit berdenyut-denyut aneh tapi dia tetap memaksa menelpon Rio. Dia ingin menuntaskan pertanyaan yang selalu meliputi hari-harinya belakangan: "Kenapa tak ada kabar?", "Apa yang Rio lakukan?", "Kenapa tak juga Rio menghubunginya?", "Apa sulitnya mengetik pesan singkat?"

Dan pertanyaan paling sering menghantuinya adalah, "Kenapa seakan-akan hanya dia yang bertanya-tanya?"

Tak ada jawaban dari pikirannya. Rika kemudian jatuh tertidur setelah hampir sejam memandang langit-langit kamarnya. Pikiran terakhir yang terlintas hanya, "Mungkin memang Rio sudah tak punya perasaan apapun lagi padanya..."

Jika memang seperti itu, Rika harus siap dengan resiko terburuk.

***

Noted

Men hate it when a woman tries to change him, you have to accept them for who they are, you cannot magically change them because you will just be disappointed at the end. The only reason they are going to change is if they want to change or circumstance forced them to.


-nigeriafilms.com

 

Kamis, 26 Januari 2012

The Girl With the Dragon Tattoo

The Girl With the Dragon Tattoo terbitan Vintage Books, NY.
The Girl With the Dragon Tattoo, ditulis oleh penulis asal Swedia, Stieg Larsson. Saya pertama kali melihat buku ini di Tucson, Arizona, pas program IELSP 2010 kemarin. Buku ini merupakan buku pertama dari Trilogi Blomkvist dan Salander dan menempati no.1 national bestseller untuk fiksi dengan thriller murder terbaik 2009.

Saya membeli buku ini di Tucson seharga $14.95. Bukunya bersampul kuning kehijauan dengan terbitan Vintage Books, New York. Saat sampai di Indonesia, saya mulai membacanya dan menyadari Englishnya agak sulit dipahami. Kemudian saya menemukan dan membeli edisi Bahasa Indonesia nya yang kurang dikenal di pasaran. Saya membelinya Oktober 2010.

Dan saya baru menyelesaikannya kemarin malam pukul 01.30.

Saya membacanya selama tiga hari berturut-turut dengan begitu bersemangat sebab filmnya sudah rilis dan sedang saya tunggu-tunggu muncul di bioskop Makassar. Ochank dan Noe juga sudah menamatkannya dan mereka bilang bukunya bagus sekali.


The Girl With the Dragon Tattoo versi Bahasa terbitan qanita, Mizan

Bagi saya, ini kali pertamanya saya membaca thriller pembunuhan yang sangat menakutkan, bahkan bisa dibilang keji. Lebih misteri dibanding cerita komik Conan. The Washington Post menilai buku ini dengan "wildly suspensful..an intelligent, ingeniously plotted, utterly engrossing thriller". Saya membacanya dan sangat mengagumi imajinasi penulis yang sangat "out of expectation" ini.

Jadi ceritanya berpusat pada kehidupan Mikael Blomkvist dalam mencari Harriet Vanger, yang telah menghilang selama 40 tahun. Harriet diduga dibunuh dan tugas Blomkvist lah untuk mencari tahu siapa dalang di balik semua ini. Dalam tugasnya, Blomkvist dibantu oleh Lisbeth Salander, seorang gadis punk asosial yang memiliki ingatan fotografis dan hacker yang andal. Berdua, mereka mengaitkan antara hilangnya Harriet dengan serangkaian pembunuhan berantai yang tak terpecahkan.

Seri kedua dari trilogi ini berjudul The Girl Who Played With Fire dan dilanjut dengan seri terakhir yaitu The Girl Who Kicked The Hornet's Nest. Sayangnya, Stieg Larsson meninggal pada 2004, shortly after he delivering script buku ketiga.

Cheers,
Sunshine

English yang Demikian Urgent

Otak ini sudah sedemikian berkarat karena tak pernah lagi dipakai speaking English day by day. Pas Bos minta saya bertelepon dengan kliennya di UK sana, maka speechless lah saya.

Ditambah lagi saya kurang mengerti dengan dunia internet marketing pada level advance, maka makin speechless lah saya.

Yang terngiang-ngiang di kepala setelah percakapan dengan klien Bos dari iprospect-UK tadi cuma, "Saya harap saya bisa berbicara dengan seseorang yang lebih mampu berbicara (in English tentunya) dengan saya nanti, kau tahu, berkomunikasi..."

mengatakannya pada mahasiswa lulusan ilmu komunikasi seperti saya, membuat hal itu semakin...well, you know, shocking.

walaupun begitu, dari segi prestasi, (ya, saya masih bisa melihat sisi positifnya) saya tadi bisa menjawab beberapa pertanyaan, dengan Bos mendampingi saya. Saya lebih bisa disebut translator dibanding jadi pembicara.

Padahal Bos sudah membekali saya dengan beberapa hal. Tapi, tak ada satupun yang ditanyakan Mark someone itu.

Well, I thought, yah, saya tidak bisa memenuhi harapan Bos untuk bisa berkomunikasi aktif dengan kliennya tadi. Walaupun begitu, proyek itu tetap bisa berjalan, sebab Bos lebih aktif ber G-talk dengan assistant Mark someone itu. Jadi jawaban-jawaban saya hanya sebagai pendukung dari jawaban Bos yang meyakinkan sebelumnya.

Jadi, yaah, pesan moralnya, kalian, siapapun yang membaca ini, if you want to go international, learn English! There's no choice. Hanya itu. Suka, tidak suka. Kalian harus bisa berbahasa Inggris. Pekerjaan apapun yang kalian impikan, pasti bisa kalian raih asal bisa berbahasa Inggris.



Love,
Sunshine

Rabu, 25 Januari 2012

Hidup

Kita melihat orang yang malang dan bersyukur kita tidak seperti mereka. Kita juga melihat orang yang nasibnya lebih beruntung dan berpikir kenapa kita tidak seperti mereka.

Hidup.

Rasanya selalu berpihak ke satu sisi namun menolak-bahkan untuk sekedar melirik- ke sisi lain.

Congratulation, dear.


Kemarin, 24 Januari 2012, Brainwave ujian skripsi. Untuk pertama kali setelah proses wisuda Desember lalu selesai, saya ke kampus lagi. Membantu tetek bengek urusan konsumsi ujiannya.
Brainwave mengangkat budaya Kajang ke dalam karya film dokumenter berjudul "Pasang ri Kajang". Sejauh yang saya tahu, ujiannya went well walaupun ada beberapa masukan dan tambahan dari penguji.
Scene yang paling bikin haru sekaligus malu-malu, pas saya masuk ke ruang ujian bersama Cals lain. Saat itu, salah satu dosen menggoda saya dengan mengatakan di skripsi Brainwave, dia menulis namaku di poin khusus. Semua Cals lain ikut-ikut tertawa. Dia menulis semacam, "untuk satu sosok wanita yang membantu, mendukung selama penyelesaian skripsi dan pengurusan berkas, Riana Dwi Resky". kind of that.

For me, it's your way to announce them that I'm your special one.

Tapi, bagian sedihnya, detik saat kau selesai dengan semua urusan ujianmu itu, kau langsung pergi, buru-buru ke Malino, untuk urusan workshop jurnalis "Bela Negara" selama 3 hari. and I miss you already, now.


Sunshine

Ruang

puisi oleh Sitok Srengenge

Aku ceruk cangkir yang membayangkan kau sebagai kopi di pagi hari,
lingkar kalung yang merindu jenjang lehermu,
lubang baju yang butuh merengkuh tubuh

Kau greonggang rahang yang mengulum kelu lidahku,
rongga dada yang menampung paru dan jantung
lurung urat biru yang mengaruskan deru darahku

Aku cekung cangkang yang menginginkan kau menjadi kerang,
lengkung langit andaikan kau gugusan planet,
luas lautan manakala kau pepunuk pulau

Kau bidang padang mengerang gersang jika aku bukan rimbun pohonan,
kitab yang mengutip kisah kesiapku kala pertama kuintip wajah kekasih,
manik mata yang mendekap dunia, kakus yang tulus menadah limbah

Aku rangkum rahim di mana kau dulu mukim, rentang tangan yang selalu
menjagamu, kubebaskan kau bergerak dan berbiak dalam diriku
Aku kosong abadi yang menghendaki kau sebagai isi

Aku penuh oleh kau yang tak membiarkanku menghampar hampa
Aku takjub pada hidup yang berdegup, cinta yang bergema

~~~~

Jumat, 13 Januari 2012

Sherlock Holmes, Brainwave!

Dear Brainwave,

Akhirnya tadi malam saya menuntaskan nonton Sherlock Holmes. Film yang dirilis pada 2009 itu saya tonton sendiri di kamar sepulang dari kantor dan baru kelar pukul sebelas malam.

Well, ingat tidak waktu kita berdua nonton Sherlock Holmes: A Game of Shadows 24 Desember tahun lalu di XXI MaRi?

Hari itu Sabtu dan Christmas Eve. MaRi-seperti pusat perbelanjaan lainnya- cukup ramai. Kau sempat heran dengan itu sampai kau sadar kalau besok itu hari Natal.

Ketika kita sampai di XXI, kita cukup lama berdiskusi film apa yang mau kita tonton. Akhirnya kita sepakat akan menonton... Mission Impossible 4: Ghost Protocol. Kali ini kau yang mengantri tiket.

Setelah membeli tiket, kau memberinya padaku. Kita lalu mencari tempat duduk sambil menunggu pemutarannya sekitar 30 menit lagi. Tiba-tiba saat ingin memasukkan tiket ke dalam tas, saya kemudian terkejut. Tiket yang kau beli bukan MI:4. Melainkan Sherlock Holmes 2: A Game of Shadows. Beda studio. Sama jam penayangan. Saya kemudian menunjukkan tiketnya padamu dengan ekspresi bertanya-tanya. Kau sadar dan ikut terkejut. Kau salah beli tiket. Saya kemudian tertawa, lebih tepat menertawaimu. Kau agak kecewa dan hanya berharap semoga filmnya tidak terlalu buruk. Mengingat kita berdua belum menonton seri pertamanya. Kita tak bisa menerka filmnya akan seperti apa.

Keluar studio, kita sepakat menilai film itu tidak terlalu bagus. Kita kecewa dengan karakter Sherlock Holmes yang sangat berbeda dengan karakter di novelnya. Kita kecewa dengan cara analisis Sherlock yang aneh. Kita kecewa dengan betapa tidak seriusnya Sherlock memecahkan kasus- karakter yang diperankan Robert Downey Jr yang kita tonton tadi semestinya bermain di film lain- memerankan peran lain selain Sherlock.

Saya lalu heran saat Tya dan Dini memberi apresiasi setinggi langit pada jilid kedua film itu. Padahal biasanya penilaian kami tentang film jarang berbeda. Dini dan Tya pun memintaku menonton seri pertamanya.

Dan tahu tidak Brainwave? Ternyata memang filmnya keren sekali. Penonton yang langsung menonton seri kedua tanpa menonton seri pertamanya, pasti dibawa bingung dengan penggambaran Guy Ritchie atas Sherlock Holmes. Setelah menonton seri pertamanya itu, semua karakter, cara analisis dan dan guyonan Sherlock menjadi masuk akal. Kedua filmnya pun menunjukkan pola yang hampir sama di bagian pembuka.

Love,
Sunshine

Selasa, 10 Januari 2012

Waiting for Godot



Waiting for Godot merupakan naskah teater yang dibuat oleh Samuel Beckett (di Indonesia diterjemahkan oleh Farid Bambang S.J). Bercerita tentang dua laki-laki bernama Estragon dan Vladimir yang terus menerus menunggu kedatangan Godot. Selama penantian inilah mereka membicarakan dan melakukan banyak hal, termasuk bertemu dengan Pozzo dan Lucky.

Di Makassar, pemutaran tragikomedi dua babak ini disutradarai oleh Shinta Febriany, seniman sekaligus aktris, sutradara dan penulis naskah teater serta penyair. Waiting for Godot sendiri diputar selama 5 hari sejak 7-11 Januari 2012 di Gedung Kesenian Societeit De Harmonie. Pemutarannya dimulai pukul 20.00 WITA dan berdurasi 150 menit.

"Di naskah teater sepanjang masa ini Beckett menghimpun tokoh-tokoh dengan karakter yang sangat kuat. Ia memperlihatkan kepada kita bagaimana Vladimir dan Estragon memperlakukan harapan; bagaimana Pozzo dan Lucky saling meniadakan. Beckett meniatkannya sebagai sebuah tragikomedi. Saya menafsirnya sebagai sesuatu yang berseri. Harapan mesti dirayakan, bahkan dengan penantian panjang sekalipun"
-Shinta Febriany-

Well, pertunjukan yang dibawahi oleh Kala Teater ini menurut saya memliki andil yang cukup penting dalam memperkenalkan dunia teater dan seni peran kepada masyarakat, khususnya di Makassar. Semoga ini menjadi tanda berkembangnya budaya teater di kemudian hari.


Cheers,
Sunshine

Dream High

Dream High



Lagi-lagi tentang mimpi.
Mimpi masa muda. Mimpi meraih cita-cita.
What's so special about Dream High?

Awalnya serial korea 16 episode ini mengangkat cerita tentang sebuah sekolah musik di Seoul yang reputasinya sudah tidak diragukan lagi. Kirin Art School menghasilkan murid yang nantinya akan menjadi penyanyi berbakat. Perusahaan musik seringkali mendatangi showcase sekolah ini untuk mencari selebritis yang bisa mereka lahirkan dan tentu akan menghasilkan keuntungan.

Kemudian enam murid bertemu dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka bersahabat, saling mendukung dari awal hingga akhir. Teacher Kang dan Teacher Shi sebagai pengajar mendidik mereka dengan arahan yang sangat baik.

Musik dan cinta menjadi tema utama dalam Dream High. Ramuan dua hal ini dibalut dengan sangat manis dengan konflik yang mendidik. Lihat saja dari main themenya berjudul Dream High yang meminta kita untuk memelihara mimpi dan mengejar tak kenal putus asa. Bukankah mimpi yang membuat kita hidup?

Have a nice watching,

Cheers,
Sunshine

Senin, 09 Januari 2012

Kaos Brainwave

Jadi waktu itu saya sholat Ashar di mesjid dekat Woodsy Gab ditemani Nita yang menunggu di luar. Malam itu ada acara syukuran wisudanya Calist07 di Woodsy. Kebetulan hari itu Cals kompakan pake dress code blue white dan saya pake dress putih dan jilbab biru motif.

Setelah selesai solat saya berpikir mau sms Brainwave supaya dia pakai kaos "Brainwave" yang saya kasih ke dia as a birthday present Oktober lalu. Mengingat kaos itu berwarna putih dengan tulisan warna biru.

Tapi entahlah, waktu itu yaa, saya cuma memikirkannya. Sambil mengira-ngira mungkin kalau saya memikirkannya, pesan dalam pikiranku itu bisa- somehow- sampai ke dia.

Semacam telepati lah. or whatever you may call it.

Setelah itu, saya sama Nita pun kembali ke Woodsy.
Dan saya pun lupa tentang "mau sms Brainwave perihal kaos itu".

Setelah Magrib, Brainwave datang. Dia pake jaket parasutnya yang kebesaran sama celana pendek dan sendal jepit. Waktu itu saya sedang makan sama Nita, Isti dan Dini, jadi saya cuma bisa menyapa dia ala kadarnya.

Selama acara, kami hampir tidak pernah lagi ketemu badan. Dia gaul sama para lelaki di luar, saya gaul sama para perempuan di dalam.

Semuanya berjalan biasa saja sampai saya melintas melewati dia dan para lelaki yang mengobrol asik di luar. Dan ternyata, Brainwave benar-benar memakai kaos 'Brainwave'nya. Dia memakai kaos itu dibalik jaket yang dipakainya datang tadi.

Saya pun yang berniat mau naik ke lantai 2, tiba-tiba berhenti sebentar untuk benar-benar sadar. Dua menit kemudian, senyumku pun terbit.

You may call it sweet coincidence or affinity or mind contact.

Dan mungkin itu hanya hal kecil dan sepele.
Tapi bagi saya hal itu jelas tidak bisa terlupa.

wujud kaos 'Brainwave'. design by Pyonk


I heart you, Brainwave. :)



Cheers,
Sunshine

Kamis, 05 Januari 2012

I Won't Give Up

I Won't Give Up
Song and Lyrics by Jason Mraz


Hmmmm ... Hmmmm ... Hmmmm ... Hmmm ...

When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No, I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not
And who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Still looking up.

I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

Senin, 02 Januari 2012

Sunny (2010)

Directed by Kang Hyeong-cheol (κ°•ν˜•μ² )
Release : 2011/05/04
Genre : Drama
Runtime : 124min
Cast : Yoo Ho-jeong, Sim Eun-kyeong. Go Soo-hee, Kim Min-yeong. Kang So-ra. Hong Jin-hee , Park Jin-joo. Min Hyo-rin.


We'll meet again. If you ignore us because your life is too good, we'll go and punish you. If you hide because your life sucks, we'll go and make it better. I don't know who will die first among us, but until that day, even beyond that day...We, SUNNY, will never break up.

SUNNY

SUNNY adult version

SUNNY highschool version


SUNNY dance for Sunny song :)

Friendship is never have an ending.
Jika memang berakhir, kita sendirilah yang mengakhirinya.

SUNNY merupakan drama persahabatan 7 gadis remaja SMA yang sekilas mengingatkan kita dengan film Ada Apa dengan Cinta (2002) walaupun settingan waktunya terjadi 25 tahun yang lalu di Seoul.

Na Mi adalah murid pindahan yang langsung menjadi perhatian teman kelasnya. Karakternya yang unik membawanya berteman dengan enam orang perempuan yang dipimpin oleh Chun Hwa, murid yang disegani di Jindeok Girl’s High. Mereka bertujuh pun membentuk geng bernama SUNNY.

Ada Jang Mi yang punya obsesi dengan bulu mata lentik, Jin-hee yang selalu mengumpat, Geum-ok yang penyuka sastra namun punya energi monster apalagi kalau memegang tongkat, Bok-hee yang bercita-cita menjadi Miss Korea dan SuJi yang tercantik diantara mereka namun karakternya dingin dan arogan.

Film ini dimulai dan berpusat pada kehidupan Na Mi yang telah memiliki suami yang kaya dan seorang anak perempuan. Suatu hari dia menemukan Chun Hwa dirawat di rumah sakit yang sama dengan Ibunya. Tak disangka, Chun Hwa diketahui sedang mengidap kanker dan hanya punya sisa waktu dua bulan. Chun Hwa pun meminta pada Na Mi untuk mencari anggota SUNNY yang lain as a last wish. Ceritapun berjalan dengan reuni mereka satu sama lain diselingi dengan flashback saat mereka masih di remaja dulu yang begitu mengharukan.

Bukan hanya ceritanya yang heartwarming. Dari segi teknis, transisi antar scene, shot bahkan scoring dan soundtrack pun menyatu dengan apik dan indah. Benar-benar lebih baik dibanding film remaja SMA produksi Hollywood semacam Clueless hingga Mean Girls. SUNNY cocok ditonton bersama dengan sahabat terbaik yang kita punya, yang meyakini bahwa FRIENDS are for HARD and GOOD time. :')


Have a nice watching!
Sunshine

Minggu, 01 Januari 2012

2012

You flow in your tides
And rises to every prime
That through the ages guides
Oh come here in your chance
And bring each us through
Like tint leaves in trance
Each one for me and you


Time time the hour is still
With dreams to pass by
And every ones fulfill
Until they fade and fly
Oh rush not these senses
That makes us their joy
When hours flow and dances
As time they destroy


Time you always are new
Though old you sometime seems
When you are going though
In reality and dreams
And wander to the ways
That comes to each of us
Like night and waking days
That sometimes are in rush


Time –Time – Time - Time
Peter S. Quinn


Tak terasa sudah 2012. Dua tahun kemarin berjalan sangat cepat bagai kilat namun manis dan tak terlupakan. 2010, saya berhasil mendapat beasiswa IELSP, belajar bahasa Inggris di Tucson, US selama delapan minggu. 2011, saya pun berhasil menyelesaikan studi di Unhas.
Tahun ini, saya cuma menargetkan satu hal; bisa mendapat pekerjaan yang layak. Semoga ya, Rabb.



Cheers,
Sunshine

GRADUATION!







and officially... I'm no longer a student of Hasanuddin University anymore but alumni. :)

Cheers,
Sunshine