Minggu, 28 November 2010

Nurani 2010

Malam ini, mestinya saya menyelesaikan kerjaan blog! alih-alih menulis dan update blog personalku ini. Tapi, taulah kalo dibelai kemalasan dan prokrastinasi, jadinya saya mau cerita sedikit tentang Nurani 2010. Acara sosialisasi almamater--alias pengkaderan lembaga di jurusan Komunikasi Unhas, Kosmik-Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi.



Lokasi Nurani tahun ini di desa Paccekke', Kabupaten Barru, sekitar tiga jam naik mobil dari Makassar. Mulai Kamis-Minggu, 25-28 November 2010.

Saya tiba disana hari Jumat sore. Berangkat sama Riri, Wulan, Qbond, Febry dan Indah naik mobil Panther. Sampai di Barru, singgah di rumahnya Wulan makan siang dan sholat Dhuhur dulu baru lanjut ke depan Mangkoso dan menunggu dijemput ke lokasi Nurani.




Awesome view.

Paccekke' itu seperti desa yang terisolasi dari kota. Gunung hijau besar tinggi dengan kabut di puncaknya. Kadang, kalau malam dan kita bicara, keluar kabut dari mulut. Ada lapangan luas hijau yang jadi lapangan bola. Di depannya ada tugu pahlawan berderet-deret warna putih.

Aula PNPM-MP jadi tempat acara utama. Satu rumah jadi dapur. Kita tinggal sekitar 30 meter dari situ, di rumah-rumah warga, terpisah-pisah.

Banyak tai sapi di jalanan. Betul-betul harus hati-hati jalan kalau tidak mau sandal jadi korban. Beberapa anjing berkeliaran, pas malam, suasananya horor! gelap dan auman anjing bersahut-sahutan mengerikan. Pas sekali jadi lokasi syuting film horror atau vampire.

Air mandinya dingin seperti es. Tapi saya dan teman-teman lain suka. Kind of fresh from mountain. Dingin, menyegarkan. Selalu mau mandi dan mandi.

Keluhanku disana cuma satu. Makanan. Padahal itu main topic dan main factor sebuah acara, kan? Masalahnya adalah peserta dan panitia Nurani itu adalah semua mahasiswa baru 2010 Ilmu Komunikasi. Jadinya....tidak terkoordinasi dengan baik. Kacau. Apalagi konsumsi.

Malam persembahannya juga asik, utamanya POM POM BOYSnya. Seru saja liat cowok-cowok CONG nge-dance dengan lagu remix yang bikin ikutan joget juga. Seribu ketawa buat mereka.

Pas malam pengukuhan itu, sakral. Banyak yang terharu pas Mars Kosmik dinyanyikan berkali-kali.

Ini Nurani ketiga yang saya datangi. Nurani ku, Nurani 2009 dan ini: Nurani 2010. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan saya rasa, tiap tahun jadi lebih baik juga dari segala segi.


Selamat datang untuk Mahasiswa 2010! Selamat ber-KOSMIK yaaa!


Love,
Sunshine

new template. new theme.

ganti template baru lagi.
ganti theme baru lagi.

dulu nama blog ini Lukisan Mentari, saya ubah jadi Sunshine Song, inspired by Jason Mraz song in his album, "Sunshine Song"

semoga tetap rajin writing, posting and sharing!


Minggu, 21 November 2010

LAX

Los Angeles, 13 Juni 2010

Disinilah entry point kami masuk United States. Bersembilan belas, ditemani Mba Fenty, chaperone kami dari Jakarta hingga Tucson.


Sebelum turun dari United Airlines, pramugari pesawat menginformasikan ke seluruh penumpang untuk menunjukkan passport di halaman foto saat masuk di gate.

Saat itu saya berada di Los Angeles International Airport, LAX.

Kami sudah disambut oleh petugas bandara yang berseragam biru gelap. Tidak ada senyum. Mereka bertampang serius memeriksa dan mengamati. Saya gugup luarbiasa. Disini, kami benar-benar harus jaga sikap. Tidak boleh bertingkah macam-macam, apalagi mau sekedar berfoto, it's a BIG NO.

Kami masuk ke sebuah ruangan yang cukup besar dengan meja-meja petugas imigrasi berderetan. Antrian panjang berbentuk ular. Kami, bersembilan belas mengantri paling belakang. Saya mencoba relax dengan mengamati ruangan itu. Ada beberapa televisi yang menayangkan tayangan yang sama berulang-ulang, tentang Amerika.

Antrian maju cukup cepat. Saya menyiapkan passport,J-1, kartu imigrasi dan tiket.

Diantara petugas imigrasi, ada seorang petugas yang menarik perhatian saya. Laki-laki berumur paruh baya, berbadan besar yang wajahnya jahat dan berkata keras. Sepertinya dia keturunan Cina. Dalam hati saya berkata saya tidak mau diperiksa di loketnya. Saya mau petugas lain.

Tapi sayang sekali, loketnya sedang kosong saat giliranku tiba. Mau tidak mau, saya pun menuju loketnya.

Saya paling duluan selesai dari bagian imigrasi. Teman-teman lain masih diperiksa, semua laki-laki masuk Secondary Inspection.

Dari imigrasi, lalu kami berjalan cukup jauh menuju baggage, yang bentuknya seperti lingkaran berjalan. Mengambil koper teman-teman lain yang masih belum keluar. Saya mengumpulkan koperku dan menaruhnya di kereta dorong. Teman-teman yang sudah tiba, mengikutiku.

Selanjutnya, kami ke bagian Customs, untuk melaporkan barang bawaan apa saja yang kami bawa. Koper saya bersih. Saya lolos dengan mudah dan cepat.

Kemudian, kami berjalan lagi, dan memasukkan kembali koper kami ke bagasi, karena harus melanjutkan perjalanan ke Tucson.

Saya mengira, pemeriksaan ini itu sudah selesai....

Kami, setelah lengkap 19, keluar bandara. setelah berfoto di depan bandara, kami berjalan lagi cukup jauh. saya menghirup udara Los Angeles. saya berjalan dan menapak di tanahnya. melihat mobil-mobil dan jalan rayanya. Sungguh, saat menulis ini, saya masih merasa tidak percaya.

kami harus segera check in untuk penerbangan selanjutnya. kami harus melewati lagi security section di lantai atas. disini; tiket dan passport diperiksa. laptop dikeluarkan. sepatu dicopot. semua bawaan ditaruh di beberapa kotak yang akan melewati scanning.

saya diminta menunggu di sebuah sudut oleh petugas laki-laki. selanjutnya, seorang petugas perempuan berkulit hitam dan berbadan besar, memeriksa saya seluruh badan. cepat, langsung dan terasa tidak nyaman.

setelah selesai diperiksa, saya membereskan semua barang-barang dari kotak-kotak scan. memasukkan laptop ke ransel, memakai sepatu dan...selesai.

kami harus menunggu kira-kira tujuh jam di LAX ini sampai penerbangan selanjutnya ke Tucson.


Love,
Sunshine

Buku Sajak Pertama

M. Aan Mansyur.

Kak Aan adalah seorang penulis. Sehingga saya sulit mengandaikan dirinya seperti sebuah buku jenis apa.

Bagiku, dia adalah buku sajak pertamaku. Buku sajak dengan kumpulan kata-kata susah namun merasuk dan indah. Sebuah buku sajak yang cerdas, lugas dan penuh makna.

Hanya karena saya baru belajar sajak-sajak darinya, membuat saya merasa benar-benar bodoh membacanya. Kadang, setiap menemukan makna dalam baris-baris puisinya saya kagum dua kali. Kagum pada diriku yang berhasil memaknai puisinya dan kagum pada makna puisi itu sendiri.

Dunia yang Lengang adalah sajak yang saya sangat suka begitu membacanya satu dan pertama kali. Jika itu kalimat bualan yang tidak murahan. Kemudian Tiga Catatan Terakhir yang dibacakannya langsung, tentang kunang-kunang dan cahaya mata, membuat kita tersihir mendengar apalagi membacanya.

Dia juga penggila kata dan kalimat. Yang sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana namun sulit dijawab. Dia juga menjadi sumber jawaban atas rasa ingin tahu ku yang kadang muncul tidak pada waktu dan tempat yang benar. Saya, entah kenapa, selalu mau tahu semuanya, dan Kak Aan menjadi salah satu tempat bertanya yang terpercaya.

Mengenalnya, buku-buku menjadi hal yang langka dan mudah diperoleh di saat yang sama.

Love,
Ri

Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1 (2010)



Rating : 8.3/10
Director : David Yates
Writer : Steve Kloves. based on J.K. Rowling novel
Cast : Daniel Radcliffe, Emma Watson and Rupert Grint
Release :18 November 2010 (Indonesia)
Budget : £150,000,000 (estimated)


Menurut kalian, which one is better. Membagi kisah Harry Potter ini menjadi dua bagian, atau menjadikannya satu namun banyak bagian dari buku yang dibuang begitu saja?

Film ini sudah ditunggu-tunggu kehadirannya sejak seri ke-6 nya selesai diputar di bioskop seluruh dunia awal 2009. Seri sebelumnya berakhir agak mengecewakan dengan kekurangan disana-sini, namun David Yates membuktikan kepada semua penggemarnya bahwa dia masih mampu membawa seri terakhir kisah Harry Potter ini lebih baik lagi.

Film berdurasi 146 menit ini benar-benar memesona kita dari awal hingga akhir cerita. Akting Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson tidak usah diragukan lagi, mengingat mereka telah membangunnya sejak 2004- Harry Potter and The Sorcerer's Stone dibuat. Di seri akhir kisah ini, mereka menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik pula.

Bagi yang sudah membaca apalagi penggemar bukunya, tentu sudah hafal jalan cerita dari film ini. Semua tertebak, teringat dan berjalan sesuai dugaan, persis seperti yang ada pada bukunya. Namun bukan berarti film ini kosong kejutan. Dengan cerdiknya, sutradara memberi sentuhan kecil, sekilas, yang tiba-tiba membuatmu teriak, terbahak dan terharu.

Artistik dari make up, kostum dan efek visual, semua luar biasa. Kesan seram, mistis, gelap, horor berhasil ditonjolkannya dengan tidak lupa menyisipkan humor kecil di setiap adegan. Berhasil. Penonton tertawa lepas, menikmati tingkah konyol Ron Weasley saat merayu Hermione Granger, misalnya.

Keseluruhan adegan, artistik, music score, dan shot-shot yang memukau menjadikan film ini mestinya menjadi seri terbaik Harry Potter yang pernah ada. Dan walaupun film ini dibagi menjadi dua bagian, ia ditutup dengan ending yang membuat penonton merasa harus mengikuti kelanjutan ceritanya di part 2, pada 2011.


have a nice watching!
Love,

Sunshine

Rabu, 17 November 2010

The Way Home (2002)

How close are you guys with your grandmothers or grandfathers?
Bukankah kakek Nenekmu juga adalah bagian dari sejarahmu?
......


The Way Home bercerita tentang seorang cucu yang tinggal selama beberapa minggu dengan Nenek yang tidak pernah ditemuinya. Neneknya seorang wanita tua renta bongkok yang miskin dan hidup sendiri diatas pegunungan. Sehari-harinya dia mengangkat air, memasak, berjualan di pasar dan hidup sendiri di gubuk tuanya. Neneknya seorang yang bisu.
Cucunya seorang anak laki-laki kurang ajar, tidak tahu diri yang malas dan berasal dari kota Seoul. Gayanya lagak anak orang kaya dan sombongnya luar biasa. Dia seringkali mengatai neneknya bisu dan tidak berguna.
Lalu, hari demi hari mereka jalani dan lewati bersama-sama. Neneknya yang begitu sabar dan sayang pada cucunya, dia berkorban uang, tenaga dan perasaan demi membuat cucunya bahagia dan senang, tanpa berharap sesuatu apapun.

Film ini benar-benar membuat saya banjir airmata menontonnya. Menyentuh dan mengharukan, tipikal produksi film-film Korea maupun serial TVnya. Penuh pesan moral dan sangat menghibur...


Have a nice watching!
sunshine

wrongman

Maman Ashari Hasan Tjokke, sapaan akrabnya Kak Cokke atau Wrongman, bagiku adalah sebuah buku self helper yang komplit. Buku yang akan saya cari saat ingin mengetahui sesuatu, buku yang biasa-biasa saja dari sampulnya: tak ada gambar atau desain yang membuat bingung, namun tertulis jelas disitu bahwa dia menyediakan berbagai jenis informasi dan dengan senang hati membaginya padamu.

1001 CARA TAKTIS SEGALA MASALAH

Andai Kak Cokke adalah sebuah buku, mungkin judulnya akan seperti itu. Dia bukan buku bestseller dan tidak juga ditulis oleh penulis terkenal dan mapan. Tapi dia punya kans penggemar tersendiri, yang bahkan rela-rela saja misalnya, berjalan jauh hanya untuk membelinya atau mengocek kantong yang lumayan besar. But when you've already read it, you knew it's all worthed.

.....

*Sunshine


Selasa, 02 November 2010

Buku-Buku yang Belum Kuselesaikan dan Berharap Segera Selesai