Senin, 29 Maret 2010

3 IDIOTS (2009)



3 IDIOTS (2009)


Director: Rajkumar Hirani
Cast : Aamir Khan, Kareena Kapoor, R Madhavan, Sharman Joshi, Boman Irani
Producer: Vidu Vinod Chopra
Release Date: 24 Desember 2009
Genre : Comedy| Drama | Romance|
Runtime: 2 hrs 40 mins



Malam itu, tak ada film bagus di 21 MTOS. Saya tidak suka dengan film Indonesia yang menempati tiga studio sekaligus. Affairs, Terekam dan The Sexy City. Hanya satu studio yang bukan film Indonesia, judulnya 3 IDIOTS-film India. Posternya buruk sekali, seburuk judul filmnya. Saya tahu nama dua pemain filmnya dari poster itu; Aamir Khan dan Kareena Kapoor. Saya tetap tidak tertarik menontonnya.

Namun lima menit kemudian, saya menemukan diri saya sudah duduk dalam studio, memasrahkan diri pada film itu-3 IDIOTS. Kalau film ini benar-benar tidak bagus, paling saya akan tertidur dalam studio.

Tapi ternyata filmnya jauh dari dugaan saya semula.

Saya tidak tahu bagaimana harus menentukan emosi apa yang paling dominan saya rasakan saat menonton film ini. Tawa saya mungkin paling keras, haru saya mungkin sangat besar hingga saya berkali-kali menitikkan airmata, rasa bangga muncul bercampur-campur dengan kemuakan dan kemarahan.

3 IDIOTS bercerita tentang dua sahabat, Farhan Qureshi (R Madhavan) dan Raju (Sharman Joshi) yang mencari sahabatnya, Ranchoddas Shamaldas Chanchad, atau Rancho (Aamir Khan). Mereka berdua bersama dengan Chatur Ramalingam "Silencer" yang perfeksionis dan kompetitif lalu melakukan perjalanan ke Shimla demi bertemu dengan Rancho. Selama perjalanan itulah, kisah demi kisah diceritakan saat mereka masih kuliah bersama-sama di Imperial College of Engineering, salah satu universitas terbaik di India.

Mungkin inilah penampilan terbaik dari Aamir Khan setelah Mann (1999) sebagai Karan Dev Singh. Di umurnya yang sudah 45 tahun, dia haruslah bekerja keras untuk bisa dan cocok memerankan seorang mahasiswa universitas. Dan menurut saya dia berhasil. Walaupun tidak begitu cocok dipasangkan dengan si cantik Kareena Kapoor, karena bagi saya Manisha Koirala tetaplah pasangan terbaiknya dalam film.

Muncul kemudian Boman Irani, yang menghidupkan film ini dengan perilaku antagonisnya. Seorang Direktur Universitas bernama Viru Sahasrabuddhe, yang sangat kejam dan tak berperasaan. Dia menekan mahasiswanya dengan ancaman-ancaman 'tidak lulus' dan 'dikeluarkan' dari universitas. Dia tidak menyukai orang bodoh. Dia tidak menyukai Rancho karena seringnya Rancho melawan kata-kata dan pendapatnya. Jenis pemimpin yang otoriter dan tidak perduli apa yang terjadi dengan murid-muridnya. Viru, yang sering dinamai Virus, hanya mengenal dua profesi dalam hidupnya, Insinyur dan Dokter. Maka jika kau seorang laki-laki, jadilah Insinyur, jika tidak, kau tidak punya masa depan.

Saya begitu kagum dengan skenario film ini. Tanpa sadar, kalian duduk selama hampir 3 jam disuguhkan cerita yang sungguh mendidik dari awal hingga akhir film Kalimat sakti All is Well yang berkali-kali terdengar, membuat kita juga yakin bahwa everything's gonna be alright. Persahabatan yang sangat kuat dan tak terpisahkan jarak dan waktu. Betapa dorongan semangat dan sumbangan motivasi dari sahabat kita sangat berpengaruh dalam menentukan hidup kita di masa depan. Betapa kita tak akan pernah bisa lupa pada teman seperti Rancho yang alih-alih menjadi Punsukh Wangdhu yang terkenal dan berhasil. Bagi Rancho, tak penting berhasil, yang penting berguna. Bagi Rancho, kejar apa yang kalian cintai dan nikahi mereka. Jangan sampai kau mencintai fotografi, kalian malah menikahi mesin. Seperti yang dia katakan,"Pursue excellence, and success will follow, pants down".

What else to tell? About music and scoring? I'd give them two thumbs up. Saya yakin kalian akan merinding begitu mendengar Behti Hawa Sa Tha Woh di awal film. Atau kalian akan ikut berjoget saat Aal Izz Well disenandungkan ala-ala opera kamar mandi. Dan juga tentunya, kalian akan langsung mencari dan mendownload lagu Give Me Some Sunshine, saking tergila-gilanya kalian akan paduan akustik gitar dan liriknya. Walaupun Zoobi Doobi agak terlalu berlebihan, tapi kalian akan menyukainya. Apalagi dengan akting duo Rancho dan Pia (Kareena Kapoor) di tengah hujan. Salute for Shantanu Moitra, selaku Music Director film ini yang berhasil dalam scoring yang menggetarkan hati dan membangun emosi penonton.

Film yang diangkat dari novel karya Chetan Bhagat berjudul Five Point Someone ini pun telah terjual 10 Lakh kopi di India sejak 2004. Pertanda betapa tepatnya Vidu Vinod Chopra mengambil keputusan untuk memproduseri film ini dan memilih Rajkumar Hirani untuk menyutradarainya. Film ini pun berhasil meraih Film, Sutradara dan Aktor Terbaik dalam Filmfare Awards di 2010.

Jadi, tak semua film-film India hanya berjoget dan bernyanyi dari satu pohon ke pohon lain, atau dari satu tiang ke tiang lain. Slumdog Millionaire membuktikannya tahun lalu. Dan kali ini 3 IDIOTS meneguhkannya.


Have a nice watching!!

-Ri


Best Scene:
Saat Rancho dengan santai menjelaskan pada dosennya mengenai, "Apa yang saya lupa" dengan jawaban yang rumit dan bertele-tele Padahal jawabannya hanyalah,"Books, Sir. I forgot my books..."

Rancho: [Definition of Book] Instruments that record analyse summarize organize debate and explain information which are illustrative non-illustrative hardbound paperback jacketed non-jacketed with forward introduction, table of contents, index that are indented for the englightnment, understanding enrichment enhancement and education of the human brain thru sensory root of vision... sometimes touch.

Story of Clare and Henry part VI

At Georgia's
Sunday night, 07.00 pm


Clare:
"Is that so difficult to tell me everytime you will go away?"

Henry:
"I never want to leave you, Clare..."

Clare:
"Yeah, you know I knew that. I just don't feel right when you've disappear in a blink and then in a week or two, you will back again, like nothing ever happened before, and I have to always accept it!" Don't you understand, Henry? I'm scared!"

Henry:
"I'm sorry. I have nothing to say anymore to you..."

Clare keep in silent. She avoid not to crying at that time.

Henry:
"When I'm gone later, (Clare look in his face, suddenly, when she heard that GONE word) I want you to stay. Or maybe, be better. Find other life with other guy, who had a normal life. Get married! Be a good wife and good mother. And I don't want you to forget me. I want you always be a part of my life, and I wish you do too, Clare.

Clare can't help the tears which has fallen from her eyes. She sobbed and Henry keeps talking.

Henry:
"My Clare,...I want you to promise me one thing."

Clare nodded.

Henry:
"Maybe one day, when you had son, would you mind to named him, Henry?"

Clare stare at him while her tears keep falling like rainfall. Her eyes getting red, her makeup is messed up. She even didn't care at all.

Henry:
"And the last words I want you to hear from me, and I tell you these words will never expired by times...I love you, my Clare. I love you with all my life."

And before Clare answered by any words, Henry DeTamble is gone. Disappear without any notice. In a blink. He left Clare who couldn't do anything. She just shocked and keep in silent.

She didn't know what just happened, but at that time, she's already sure that Henry will never coming back.

And she was so depressed and couldn't imagine how hard her life's gonna be without Henry beside her.



-Ri

Story of Clare and Henry part V

Clare Abshire mengira tanpa Henry De Tamble, dia akan mati. Berakhir.

Nyatanya tidak.

Nyatanya, Clare terkubur dalam kehilangan yang begitu dalam atas kepergian Henry yang tak kunjung kembali, kemudian rasa kehilangan itu akan terasa seperti mimpi baginya sepuluh tahun kemudian.

Setiap kali Henry pergi tanpa peringatan, Clare selalu membesarkan hatinya bahwa Henry akan kembali padanya dalam satu atau dua minggu kemudian. Jika tidak, Clare akan kembali meyakinkan diri bahwa kekasihnya akan kembali dalam satu dua bulan mendatang. Begitu seterusnya. Hingga Henry akhirnya benar-benar kembali.

Namun sepertinya, kali ini Henry tak akan kembali lagi.

Maka dalam sepuluh tahun kemudian,
Clare mulai meneguhkan hati. Meyakinkan diri bahwa Henry tak sepenuhnya pergi darinya. Henry De Tamble akan terus menjadi bagian dari dirinya, dari masa lalunya, kenangan hidupnya.

Dia pasti akan mengingat Henry di setiap hujan turun. Di setiap saat La Vie en Rose mengalun dari pengeras suara apapun di dunia ini. Di setiap saat dia melewati Georgia's, restoran minggu malam mereka. Di setiap ujung laut yang dipandangnya, menembus sinar mentari yang menguning di saat senja.

Because really, loving is short, forgetting is so long...

Kamis, 25 Maret 2010

Aliguka The Movie: Sebelum Premiere


Sebentar lagi PREMIERE Aliguka The Movie will be held in March 30th in Makassar.

Ini menjadi film fiksi saya yang ke...

1. Bunda
2. Dobel Enam
3. Cerita Kupu-Kupu
4. Aliguka

Empat.


Rasanya saya sungguh beruntung menjadi bagian dari produksi film panjang pertama indie di Makassar. Terlibat langsung dengan orang-orang hebat; K Arman, Bang Soni, K Aan, K Adin dan semua kru-kru hebat. Rasanya tak ada yang seberuntung diriku.

Gala Premiere akan diadakan tanggal 30 Maret 2010- 1 April 2010. Di Graha Pena, Jl. Urip Sumihardjo, Makassar.

Saya akan mengajak Papi untuk datang bersama ke acara Gala Premiere. Menunjukkan padanya inilah hasil yang saya lakukan selama satu bulan lalu selalu pulang larut malam dengan wajah yang seperti selesai kerja kuli seharian, tanpa dibayar pula.

Saya suka kerja film.
I LOVE IT.

Mungkin karena film menjadi sebab awal kedekatan saya dengan Brainwave. Di For Film.

-Ri

Rabu, 24 Maret 2010

I'm just ordinary GIRL

I really have no idea.
Saya tak tahu apa yang ada dalam diri saya,
yang begitu menarik perhatian mereka.
Maybe they're blind
if they aren't,
They must be crazy.
or stupid.

Saya merasa benar-benar begitu biasa dan bukan apa-apa mendapat kesempatan untuk disukai.

Unfortunately,

saya terjebak di antara rasa yang belum juga pudar di masa lalu,
dan belum siap untuk menerima semuanya.

dan saya juga belum yakin sampai kapan...
nothing lasts forever, princess

Sabtu, 20 Maret 2010

remember

I would say no words.

-------it's just empty--------

and I can't feel ANYTHING.

I HATE THIS FEELING.

For Godsake, when will it be over?

When will I ERASE him from my only mind?
When will I DELETE all thoughts about him?

By I thought, TIME is the best HEALER.
But, when?

I still want him, honestly.
I still missed him badly.
But, I have to resist.
Since he won't change his behaviour.

And then, I will let this "Love at Coffee Shop" by Landon Pigg playing.
Fill my air. Fill my brain.

Rabu, 17 Maret 2010

FRIENDS

The rain may be falling hard outside,
But your smile makes it all alright.
I'm so glad that you're my friend.
I know our friendship will never end."
-- Robert Alan


FRIENDS.

One thing you can't live without. How hard life's burdened you with problems. How broke your heart after your boyfriend left you behind. How empty your pocket; without any penny in it. How stupid your words or your looks in front of your "odo'-odo'". How terrified you watching PHOBIA and PHOBIA 2. How happy you are after your sms being replied by your "odo'-odo'".

FRIENDS will never GONE.

They will light up your problems, cheer you up and make you smile. They will share only laughter and laughter and ask you to forget your sadness and your broken heart by having ice cream together. They will lend you money when you have ZERO in your pocket. They will scream with you and cover your eyes with their hands when you watching PHOBIA. And they will feel as happy as you, whenever you feel delightful by any cause.

FRIENDS will always beside you.

Mereka lah yang akan kau cari saat dirundung duka. Dan mereka akan datang menghiburmu. Jika kalian terpisahkan sebentang jarak, mereka akan menelponmu, dalam keadaan apapun. Mereka lah yang akan kau undang saat ingin merayakan ulangtahunmu. Dan mereka akan hadir, turut meramaikan acaramu. Mereka lah yang akan menemani curhat tengah malammu, saat semua orang di dunia ini telah terlelap. Meskipun dengan sedikit keluhan, mereka akan bangun dan mendengarkan ceritamu, keluh kesahmu, tangis air matamu atau bahkan tawa bahagiamu.

Saya pernah membaca, entah di buku mana, bahwa teman-teman atau sahabat-sahabat yang kita punya sesungguhnya adalah saudara kita. Hanya saja, mereka dilahirkan dengan orangtua yang berbeda. Dan pada suatu masa, kita akhirnya dipertemukan, dalam sebuah hubungan yang lebih murni dan tulus.


Karena, G. Randolf pernah bilang,"Truly great friends are hard to find, difficult to leave, and impossible to forget...."


"A good friend is someone we can count on, as well as being so much more.
A friend is someone with whom we can relax and just hang out, have fun and
share our innermost thoughts--deep dark secrets, lofty and noble goals, or
our hopes, joys, and fears. A good friend allows you a safe space to share
your deepest thoughts and needs--without worry of being judged, criticized
or made to feel silly for feeling the way you do. Friends cheer each other on,
laugh and cry together, and just plain commiserate and listen to each other.
That's why friends are friends...."
-Bettie and Jennifer Leigh Youngs.

Minggu, 14 Maret 2010

midnight

It's midnight, and my eyes won't shut, yet.
It's midnight, and my jobs won't finish, yet.
I remember you,
I remember all the details.

Coffee.
Sound of fan.
Solitude.
They're all my friend when midnight comes.

I remember you,
I remember all the details.

Your smell, your perfume.
Your style, your shoes, your jacket.
Your ride, your backpack, your staring, your thoughts.

I hate midnight.
The only time when I remember them all of sudden.
I love midnight.
The only time when I remember them all of sudden.

For me, there's only all the details to remember.

Rabu, 10 Maret 2010

Rumah Baruga

Saya mengingatnya sudah seperti mimpi. Mimpi tiga tahun yang lalu. Bukannya apa-apa. Rumah Baruga dengan magis dan tiba-tiba, memperkenalkan dan membuatku jatuh hati pada JURNALISTIK. Sampai sekarang.

Mungkin hanya segelintir orang yang tahu bahwa tujuan awal saya memilih komunikasi sebagai program studi adalah karena saya ingin sekali menjadi seorang Public Relations yang andal. Seorang wanita dengan pakaian kantor lengkap yang akan membuatnya terlihat begitu mengagumkan. Dengan kemampuan bernegosiasi dan keterampilannya dalam membuat orang terpikat pada apapun yang disarankannya. Seorang PR yang cerdas luar dalam.

Setelah itu tujuan awal kemudian berbalik arah.

Salahkan Kak Darma. Atau Kak Dwi. Atau Kak Ema. Atau Kak Sari. Atau Kak Ridho, Kak Rahe, Kak Yusran, Kak Cokke' dan semua senior-senior hebat yang saya kenal sejak ber-Kosmik. Sejak masuk ke dalam Rumah Baruga. Atau sebelum itu.

Mereka tidak memamerkan apapun. Mereka hanya bercerita kepada kami, kepada 23 orang yang lulus dan berhasil masuk ke dalam Rumah Baruga. Pra-Timeliness di pelataran kampus hingga Timeliness di Pangkep. Mereka lah yang kemudian menyihir kami dengan kecerdasan dan sebuah penawaran yang sangat menggiurkan untuk saya dan mungkin untuk ke-22 teman saya : PENGETAHUAN.

Tak ada penawaran yang lebih besar lagi lain selain itu.

Dan jika kau sudah jatuh cinta pada sesuatu, maka apapun rintangannya, seberat apapun cobaannya, kau akan terus maju. Karena kau tak bisa melepaskannya. Bahkan melupakannya pun tidak.

Mereka juga menawarkan sebuah rumah. Dimana tak ada sekat dan dinding dalam rumah itu. Dimana semua kita adalah saudara. Terlepas dari sekat-sekat angkatan yang terlalu sering membelenggu adik-adik junior pada kakak-kakak seniornya. Kami hanya perlu saling menghargai dan menghormati. Karena begitulah perlakuanmu pada keluargamu.

Kemudian, buku-buku.
Yang selalu membuat saya merasa semakin bodoh tiap hari tanpanya. Saya akan merasa sangat malu bila belum membaca The Alchemist nya Paulo Coelho, Tuesday With Morrie nya Mitch Albom, Gadis Jeruk nya Jostein Gaarder dan atau Vademekum Wartawan.

Saya tersenyum sendiri kalau mengingat lagi saat itu.

Mungkin mereka sudah jarang lagi berkunjung ke Rumah Baruga, bertemu adik-adik baru mereka. Dimana tanggung jawab untuk membuat mereka jatuh cinta pada JURNALISTIK kini ada di tangan kami. Karena inilah waktu kami. Namun, kami belum bisa mengadakan hal itu sebaik yang mereka adakan dulu pada kami.

Sayang sekali, karena saya tidak bisa melakukan apapun selain menulis. Mungkin sudah agak terlambat. Tapi saya berharap sekali usaha kecil ini menumbuhkan sedikit rasa untuk sekedar menengok ke dalam Rumah Baruga. Terutama bagi adik-adik kami yang baru.

Karena tak akan ada yang peduli pada sebuah rumah selain penghuni rumahnya. Walaupun ada, mungkin tak akan sebesar kepedulian dari penghuni rumah itu sendiri.


-Ri

Senin, 08 Maret 2010

Alice in Wonderland (2010)



Asik sekali, tanggal 5 Maret kemarin saya dan Kak Aan Mansyur menikmati seharian berdua nonton dan ke Gramedia. Kami memilih Alice in Wonderland, setelah sebelumnya saya memilih buku berjudul sama di Gramedia.

Film ini disutradarai oleh Tim Burton, sutradara kenamaan The Nightmare Before Christmas, Corpse Bride dan Edward Scissorhand. Di film ini untuk kesekian kalinya dia juga bekerjasama dengan Johnny Depp.

Yang menjadi Alice sendiri adalah Mia Wasikowski, aktris asal Australia yang pernah beradu akting bersama Daniel Craig di film Defiance di tahun 2008. Kabarnya, Dakota Fanning memohon-mohon pada Tim Burton untuk bisa berperan sebagai Alice. Namun, akhirnya Mia yang dilihat sangat cocok dengan peran Alice.

Filmnya sendiri keren sekali. Perpaduan teknologi CGI dan 3D. Tim Burton menciptakan dunia Wonderland dengan apik. Karakter-karakter Mad Hatter, Red Quenn dan White Quenn menjadi unsur pelengkap cerita yang bisa dinilai mahal. Musiknya meraung dengan sangat cocok di setiap scene. Kita benar-benar masuk ke dunia Wonderland, dimana keajaiban-keajaiban lahir dengan wajar.

Diangkat berdasarkan buku karya Lewis Carroll, Alice yang kini berumur 19 tahun kembali masuk ke lubang kelinci dan menemukan Wonderland, dunia yang dikunjunginya saat masih kecil. Petualangan dan perjalanannya dengan Mad Hatter, pertemuannya dengan Cheshire Cat dan akhirnya menuju takdirnya, mengalahkan Jabberwocky.

Bagi kalian yang telah menonton Avatar nya James Cameron dan menyukainya, sekiranya film ini juga akan kalian suka. I'll recommend this film!

Have a nice watching!

-Ri

Di Halte Bersama Wrongman

Sesungguhnya satu-satunya laki-laki yang ku percaya hanya Wrongman.
Setidaknya untuk masalah tentang laki-laki.
Dan betapa aku sangat butuh bicara tentang Brainwave.

Kurang dari sejam mungkin, menghabiskan kata-kata dan perasaanku dan pikiranku dan cerita-ceritaku. Mendengar nasihat-nasihatnya.

"Cinta itu bahagia, Ri..."

Mungkin itu cukup. Setidaknya untuk tetap stay strong dan pretend to be okay. Life is about making a choice. Brainwave mengambil keputusan di malam 13 Februari lalu untuk melepaskan aku. Aku menyetujuinya tanpa pikiran apapun. Tak ada yang perlu disesali, tak ada. Kami hanya perlu menjalani apa yang kami putuskan bersama. Walaupun hal itu meninggalkan sesal dan luka.

-Ri

Episode Satu

Namanya Rafiq Al Habib El Saud. Dia bukan siapa-siapa sebulan yang lalu. Dia bahkan belum kulihat wajahnya dua minggu yang lalu. Dia masih seorang asing bagiku, dua bulan yang lalu.

Hingga dia datang bertamu dan menyatakan kekagumannya yang besar padaku.
Dan tak ada alasan untuk menolak niat baiknya untuk melamarku.
Selain...
perasaan hampa yang memuakkan sejak Brainwave pergi.

Ternyata,
aku masih tak punya kemampuan untuk merasa bahagia tanpanya.

-Ri