Jumat, 29 Agustus 2008

Once


Jawabannya Once. Tagline film ini sesuai dengan judulnya. Film ini mampu dengan kuat menyentuh perasaan penonton dengan musik dan liriknya. Coba dengar "Falling Slowly" yang dimainkan oleh dua pemain utama film ini, Glen Hansard dan Marketa Irglova. Glen dengan petikan gitar dan vokalnya dan Marketa dengan vokal dan dentingan pianonya. Wiih...indahnya. Sekali dengar saja, saya langsung terbawa perasaan dan suka.

Film ini penuh dengan musik dan lirik yang menyentuh. Coba juga dengan lagu "If You want Me" yang sedih, kuat dan mendayu namun sangat cepat stuck di kepala.

Mungkin ini film Irlandia pertama yang saya nonton namun saya sangat merekomendasikan film ini. Walaupun cara shoot nya agak goyang, zoom nya masih agak kasar dan take scene nya masih kurang, namun dari segi cerita dan soundtrack, jelas film ini memegang keduanya.

Pas "jalan-jalan" di 4shared, kebetulan dapat link mp3 downloadnya. Yah, kalau mau sekedar dengar, silahkan lah download disini.



"I carry your heart..."


i carry your heart with me
(i carry it in my heart)
i am never without it
anywhere i go you go, my dear;
and whatever is done
by only me is your doing, my darling)

i fear no fate (for you are my fate,my sweet)
i want no world (for beautiful you are my world,my true)
and whatever a sun will always sing is you

here is the deepest secret nobody knows
(here is the root of the root and the bud of the bud
and the sky of the sky of a tree called life;
which grows higher than soul can hope or mind can hide)
and this is the wonder that's keeping the stars apart

i carry your heart (i carry it in my heart)


by: e.e cummings

Sabtu, 16 Agustus 2008

sunshine after rain...no, storm

jika mengingat kejadian itu lagi rasanya saya tidak akan menganggap hal itu masalah lagi. Setelah insiden "The Time Traveler's Wife" yang membawa saya ke anggapan bahwa TB. Gramedia adalah TB yang memang profesional dan bertanggung jawab, atau anggapan saya kena "kutukan" oleh entah siapa, atau mungkin diri saya sendiri, yang tidak memporbolehkan saya memiliki komputer lagi dalam kamar sendiri, karena sudah berkali-kali "Lucy" ku itu dibawa ke tempat service, dan berkali-kali itu pula dia kembali hang, atau handphone yang telah dua tahun bersama-sama saya, yang telah menjalani suka-duka bersama, akhirnya rusak juga kemasukan air (yang tidak pernah ingin saya akui, mbak-mbak sony ericsson yang bilang). Saya sudah menyerah dan tiba pada satu pemikiran bahwa ini memang bencana paling ajaib yang terjadi dalam tahun belakangan ini. Saya menghibur diri sendiri bahwa ini terjadi karena suatu alasan, bahwa akan ada kebahagiaan yang besar akan terjadi pada saya.

Dan itu memang terjadi. Oh my Gosh...thanks.

Saya tak tahu akan berapa macam kebahagiaan itu, apakah termasuk kedatangan Aspar, calon kakak ipar saya yang kemudian mentraktir saya macam-macam pas dia mengajak ke Mall, atau semalam, ketika Tya menelepon dari Jakarta bahwa dia mendapat apa yang saya tidak temukan di Makassar, Jason Mraz's new album, We Sing, W e Dance, We Steal Things. Call me like a child or moron or stupid but I really damn happy of it. Saya menganggap itu kejadian yang paling bisa menghapuskan kesedihan saya selama minggu-minggu ini. I wish it's not over yet..

Kamis, 14 Agustus 2008

just watched

Minggu ini minggu-minggu yang membosankan. Selain anak-anak keluarga cuaca pada tidak ke kampus dan tak ada kegiatan yang berlangsung di kampus selain penyambutan maba, di rumah juga sama. Tiap hari berjalan sesuai dengan rutinitas yang ugh...membuat bosan setengah mati. Dan pada malam tanggal 11 Agustus, saya memutuskan untuk ya...nonton film. Dua film sekaligus sebenarnya tiga, tapi Happy Feet tidak termasuk karena tidak sempat. Ini dia sedikit review nya.

Sejenak menonton film ini dari awal, jadi ingat masa-masa waktu follow upnya IHT. Film Cloverfield ini kalau ditonton, yah..ala kamera video tanpa proses editing. Settingan nya di Manhattan. Kalau kalian lihat poster nya, patung Liberty tabpa kepala, kalian pasti sudah bisa menebak Cloverfield ini jenis film apa. Ini sedikit ulasan ceritanya dari official webnya.

Five young New Yorker throw their friend a going-away party the night, that a monster the size of skycrapper descends upon the city. Told from the point of view of their video camera, the film is a document of their attempt to survive the most surreal, horryfying event of their lives.

Anyway, filmnya seruu! Kalau kalian suka film yang bikin penasaran dan bikin ketakutan dan bikin bertanya-tanya, ini pilihan film yang bagus.









Thomas Barnes (Dennis Quaid) dan Kent Taylor (Matthew Fox) adalah Agen Rahasia yang ditugaskan mengawal Presiden Ashton (William Hurt) pada acara puncak penolakan atas terorisme disebuah taman terbuka. President Ashton tertembak sesaat setibanya di Spanyol, keadaan menjadi kacau balau

Dalam kerumunan orang, Howard Lewis (Forest Whitaker), seorang turis Amerika merekam kejadian tersebut untuk ia tunjukkan kepada keluarganya. Rex (Sigourney Weaver), seorang produser berita yang merekam jalannya acara tersebut. Dalam film ini kita mengikuti jalan cerita masing-masing orang dalam waktu 15 menit sebelum penembakan terjadi dan mengungkap kebenaran di balik pembunuhan tersebut. (21cineplex.com)


Film ini saya nonton atas desakan dari teman-teman yang meng-testi film ini keren. Dan ternyata memang bagus. 1 kejadian dengan 1 kebenaran, diceritakan dalam 8 sudut pandang dari tiap-tiap orang. Dan benar-benar diluar dugaan. You better watch it.

Jumat, 08 Agustus 2008

Kisah Istri Sang Penjelajah Waktu


First I want to say thanks to:

M, my sister for all this time, you make this happen
Gary "Snow Patrol" Lightbody, for introducing me this book.
My Dad and TB Gramedia for return this book in me


Buku ini menceritakan tentang seorang penjelajah waktu bernama Henry De Tamble dan istrinya Clare Abshire. Kalau ceritanya di detailkan di posting kali ini, saya juga ragu apa akan dimengerti. Karena ceritanya agak rumit (benar-benar rumit, serius!) jika dibahas bersama apalagi kalau dituliskan.

Buku ini merupakan salah satu novel dewasa yang pernah saya baca. Menyampingkan kisah romantis yang vulgar untuk seumuran saya (ugh! ternyata saya belum cocok baca novel sejenis ini), novel ini yah..cukup bagus untuk kisah cinta yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Novel ini juga salah satu novel yang menyentuh dan dalam yang pernah saya baca. Meskipun banyak review yang saya baca mengenai buku ini, semua review mengatakan buku ini bagus dan menguras air mata tidak terkecuali Gary Snow Patrol, tapi tidak dengan saya. Maksudnya memang kematian itu menyedihkan. Apalagi kalau yang meninggal itu meninggalkan sebuah surat yang mengatakan "Clare, aku mencintaimu." atau "Bagiku Clare, kau adalah segalanya". Memang bagian ini menyedihkan (atau ada yang bilang tidak?), tapi selebihnya hanya lumayan. Tapi saya gembira dan senang telah menyelesaikan buku ini. Buku yang membuat saya penasaran selama setahun sejak Gary Snow Patrol memperkenalkannya pada saya secara tidak langsung. Buku ini akan segera difilmkan dengan pemeran Eric Bana dan Rachel McAdams.

Entahlah, mungkin juga saya belum terlalu dewasa dan mengerti apa yang indah dan menguras air mata dalam buku ini. Mungkin dalam beberapa tahun setelah ini, saya akan membaca buku ini untuk kedua kalinya, setelah saya cukup dewasa tentunya, dan akan mengerti. Saya juga akan meminjamkan pada Dini buku ini untuk menanyakan pendapatnya, atau kepada Tya, Rahma dan Isti (kalau mereka bersedia membaca dan berbagi pendapat tentunya).

Rabu, 06 Agustus 2008

first class..

Tadi malam saya memulai kelas pertama saya. Mengajar bahasa inggris kepada tiga orang adik saya yang masih esde. Rasanya aneh memang tapi saya melakukannya semata-mata untuk lebih mencerdaskan mereka dan memperkenalkan bahasa dunia yang pertama itu kepada mereka. Bagaimanapun globalisasi mulai merambat masuk, tanpa bisa dicegah. Sebagai kakak yang baik, saya hanya berusaha mengajarkan sesuatu yang paling mudah untuk dekat dengan hal itu, mempelajari bahasa nya.

Atau setidaknya mereka menyukai bahasa inggris, atau penasaran akan bahasa inggris. Karena saya pikir langkah pertama yang paling sulit ditanamkan namun pengaruhnya paling kuat ya itu, membuat mereka menyukai sesuatu.

Jadi saya mulai mengambil whiteboard, spidol hitam, penghapus dan mulai menulis.

"English Timezone. 5 August 2008. By: Miss K"
First Meeting : Introduce Your Self!

Baru saja selesai, Meli (adik paling kecil kedua) langsung bertanya dengan manja, "Ky..apa artinya itu first meting?" dan langsung saya jawab, "Pertemuan pertama, dek..". Dia mengangguk dan kembali memperhatikan.

Lalu mulailah saya menjelaskan tentang apa-apa saja yang disebutkan apabila kita memperkenalkan diri kita pada orang lain.

Lalu saya memberikan tugas untuk membuat script sendiri untuk "Introduce Your Self". Waah...kesabaran saya benar-benar diuji...dikuras. Mengajar anak kecil yang masih esde benar-benar butuh kesabaran yang luar biasa.

Lulu (paling tua diantara mereka bertiga) paling duluan selesai, dan langsung bisa hafal diluar kepala. Meli dan Tita belum ada yang bisa seperti Lulu. Tita (yang paling kecil) bahkan tidak tahu menulis dengan kronolologi. Saya pun mesti turun tangan membantu.

Setelah selesai, saya lalu menuliskan lirik lagu The Wonders-That Thing You Do di whiteboard dan mengajarkan mereka bertiga bernyanyi. Saya hanya berusaha menjaga agar mereka santai tapi tetap belajar. Lagu adalah media yang paling bagus untuk membantu kita belajar bahasa, terbukti dalam kasusku. Setelah lagu baru buku.

Dan berhasil. Mereka menyukai lagunya. Saya juga senang. Saya mengakhiri pertemuan pertama itu dengan memberikan pe er dan mengatakan pe er itu akan diperiksa di awal pertemuan selanjutnya. Mereka bertiga mengeluh. Saya tersenyum menang.

Butuh kesabaran dan ketekunan. Saya salut pada semua guru-guru di seluruh dunia yang berhasil memberikan pendidikan dan pemahaman kepada banyak murid-muridnya. Saya harus selalu ingat bahwa guru yang baik adalah seorang guru yang "mengeluarkan dari dalam, bukan memasukkan ke dalam"

Iya kan?

Minggu, 03 Agustus 2008

Powerful words..at least for me

Our deepest fear is not that we are inadequate.
Our deepest fear is that we are powerful beyond measure
We ask ourselves,who am I to be brilliant, gorgeous, talented, and fabulous?
Actually,who are you not to be?
Your playing small doesn't serve the world.
We were born to make manifest the glory of God that is within us.
And as we let our own lightshine, we unconsciously give other people permission to do the same.

-From Akeelah and Bee-

Keep It

Don't hesitate,you
Your life will grown
as fast as you can't imagine
Don't stuck you in here

Don't blaming your dreams
They're not wrong
You are wrong
If they don't exist,emerge in your mind

Keep dreaming,you
You're a dreamer
Keep fighting, you don't quit
You're a fighter

-sunshine on room-